Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Krisis Evergrande, Bank Sentral China Suntik Dana Ratusan Triliun

Kompas.com - 22/09/2021, 19:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber Reuters

JAKARTA, KOMPAS.com - Raksasa properti China, Evergrande Group, saat ini berada dalam lautan masalah. Tak hanya terlilit utang ribuan triliun rupiah, perusahaan ini pun dikejar-kejar para investor.

Tentu saja ini merupakan berita buruk bagi para pemegang saham. Namun pemerintah melalui Bank Sentral China, People's Bank of China (PBOC), mengambil langkah cepat dengan menyuntikkan sejumlah dana ke sistem perbankan negara.

Seperti dikutip dari Reuters, PBOC menyuntikan dana sebesar 90 miliar yuan (14 miliar dolar AS atau setara Rp 199,4 triliun) ke dalam sistem perbankan untuk mendukung kondisi pasar stabil saat dibuka kembali.

Sebagai informasi, pasar saham China harus ditutup selama dua hari karena adanya hari libur untuk merayakan Festival Musim Gugur.

Baca juga: Belum Lepas dari Jeratan Utang, Saham Evergrande Terjun Bebas

Kekhawatiran muncul karena kondisi Evergrande yang terlilit uang ditakutkan dapat berdampak besar terhadap perekonomian China. Ini membuat investor di pasar saham dan oblior global kian gelisah.

Kepala Investasi EM Sumitomo Mitsui Bank Tokyo Yasutada Suzuki mengatakan suntikan dana tunai PBOC merupakan upaya resmi pemerintah untuk mencegah terjadinya krisis.

"Saya menduga itu untuk mengatasi kekhawatiran tentang Evergrande dan itu menunjukkan PBOC berusaha mendukung pasar," kata Yasutada.

Evergrande memang telah berjanji untuk menyelesaikan pembayaran kupon obligasi yang jatuh tempo pada Kamis (23/9/2021) pada obligasi yang jatuh tempo pada September 2025.

Baca juga: Punya Utang Segunung, China Evergrande Disatroni Puluhan Investor

Evergrande wajib membayar bunga obligasi senilai 83,5 juta dolar Amerika (Rp 1,1 triliun) pada 23 September untuk obligasi yang jatuh tempo pada Maret 2022.

Sementara obligasi lainnya yang jatuh tempo pada Maret 2024, bunganya harus dibayar sebesar 47,5 juta dolar AS (Rp 667 miliar) pada 29 September nanti.

Kedua obligasi akan dinyatakan gagal bayar jika Evergrande gagal melunasi bunga dalam waktu 30 hari dari tanggal pembayaran yang sudah dijadwalkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com