Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Universitas Birmingham Gandeng Siemens, Menuju Kampus Terpintar di Dunia

Kompas.com - 13/09/2021, 16:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Universitas Birmingham berkolaborasi dengan Siemens untuk meraih status kampus global terpintar di dunia.

Kolaborasi ini akan menggabungkan sensor digital dan teknologi analitik, kecerdasan buatan, pembangkit dan penyimpanan energi terdesentralisasi, energi terbarukan serta konsep yang membantu mengubah perilaku para sivitas akademikanya.

Universitas Birmingham akan membuat sebuah living lab sebagai tempat penelitian, pengajaran, dan pembelajaran. Semua mendapat manfaat dari akses data dan konektivitas baru.

Living lab nantinya mengambil data dari teknologi bangunan kampus, infrastruktur perkebunan dan pembangkit energi yang dipergunakan untuk inovasi, kegiatan riset dan pengembangan, serta pengajaran.

Baca juga: Stanford, Kampus Tua yang Menghasilkan Orang-orang Hebat

Kemudian, digunakan juga untuk meneliti permintaan dan produksi energi, mulai dari sistem hingga konsumen atau produsen.

Dengan data langsung dari seluruh situs, memberikan peluang untuk pembelajaran terapan bagi mahasiswa dan menciptakan platform untuk penelitian mutakhir.

Siemens akan mensponsori tim mahasiswa PhD pada universitas yang berlokasi di Inggris dan Dubai itu.

Proyek penelitiannya akan dirancang bersama Siemens dan universitas untuk mengatasi tantangan penting dalam data, teknologi, sistem perkotaan, dan tujuan net zero.

Tahun ini, Universitas Birmingham akan menjadi kampus pertama di dunia yang meluncurkan teknologi Internet of Things (IoT) dalam skala besar.

Mulai musim gugur sekitar akhir September 2021, fase pertama dari proyek efisiensi energi besar ini akan berjalan. Mencakup peluncuran 23.000 sensor Enlighted IoT di seluruh area kampus.

Baca juga: Begini Rupa Kampus Top Sang Peraih 5 Emas Olimpiade Tokyo

Managing board member of Siemens AG dan CEO of Smart Infrastructure Matthias Rebellius mengatakan, Universitas Birmingham sebagai salah satu kampus global terbesar telah menjadi penghasil energi dan teknologi.

Dengan demikian, sistem yang sedang dikerjakan ini akan lebih mengoptimalkannya.

Menurut dia, kolaborasi ini sangat penting untuk mengumpulkan wawasan baru, menguji dan mengembangkan teknologi baru serta menciptakan infrastruktur energi yang efisien dan berkelanjutan.

"Kampus di Dubai akan menjadi contoh keberlanjutan global pada Dubai Expo 2020 yang dijadwalkan ulang," ujar Matthias.

Selain itu, Siemens akan memberikan biro 10 tahun untuk layanan Energi dan IoT guna memastikan bahwa universitas memperoleh potensi penuh dari keahlian teknologi dan industri.

Adapun Universitas Birmingham telah membuat kemajuan yang signifikan dalam pengoperasian berkelanjutan. Termasuk mencapai target 2020 untuk mengurangi emisi karbon sebesar 20 persen.

Namun, masih akan terus meningkatkan kinerja lingkungan bangunannya termasuk pengurangan 2.856 CO2 per tahun, setara dengan lima persen emisi karbon pada universitas saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com