Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungguli AS, China Belanja Infrastruktur Budaya Puluhan Triliun Rupiah

Kompas.com - 13/09/2021, 12:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - China melipatgandakan jumlah skema pengembangan infrastruktur budaya yang direncanakan dari 12 pada 2019 menjadi 24 pada 2020.

Berdasarkan laporan tahunan keluaran perusahaan konsultan budaya terkemuka di dunia, AEA Consulting, China berhasil mengungguli Amerika Serikat (AS) di sektor ini dengan pengeluaran sebesar 1,7 miliar dolar AS atau setara Rp 24,2 triliun.

Negeri Tirai Bambu ini diwakili oleh Kota Shenzhen, yang memiliki pasar konstruksi budaya paling dinamis di dunia.

Laporan terbaru dari AEA Consulting ini menelusuri proyek budaya dengan nilai lebih tinggi dari 10 juta dolar AS atau setara dengan Rp 142,5 miliar.

Kota ini berencana membangun 10 proyek infrastruktur budaya utama dan 10 distrik budaya pada tahun 2023.

Baca juga: Lima Kota Terbaik di Dunia 2021 Versi Time Out Index

Shenzhen menyumbang 30 persen dari nilai proyek yang diumumkan tahun lalu dan menempati posisi ke tujuh dari 13 teratas berdasarkan anggaran.

Di antara skema yang diumumkan, konstruksi budaya di Shenzen akan dirancang oleh arsitek Perancis Jean Nouvel, firma arsitek SANAA dari Jepang, dan firma arsitek MAD China.

Pengeluaran tersebut ditujukan untuk mengubah kota tersebut menjadi distrik budaya dan banyak dana yang dihabisakan untuk membangun museum.

Meskipun warisan tradisional telah kembali mendominasi peran sentral dalam perencanaan kota, namun Shenzhen telah menjadi daerah utama eksperimen perkotaan di Cina.

Ke-10 proyek baru Shenzhen semuanya berlokasi di luar pusat kota, dan digunakan sebagai acuan untuk pengembangan distrik baru.

Baca juga: Top 10 Kontraktor Dunia, Minus China, Perancis Jawara

Besarnya pengeluaran ini juga bertujuan untuk memperbaiki kurangnya area atraksi budaya di seluruh kota.

Shenzhen diketahui memiliki populasi 20 juta orang. Namu cuma 50 situs budaya yang masih bertahan. Ini lebih sedikit daripada jumlah situs di Guangzhou yang berpenduduk 15 juta orang.

Secara keseluruhan, konstruksi turun 30 persen di sektor budaya dibandingkan dengan tahun 2019. Tetapi ada peningkatan jumlah proyek yang diumumkan menjadi 130 proyek.

Sementata permintaan konstruksi budaya di Amerika Utara dan Eropa tampaknya lebih terpengaruh oleh pandemi daripada benua lainnya.

Jumlah proyek turun setengahnya di Amerika dan pengeluaran turun menjadi 1,5 miliar dolar AS dari puncaknya sekitar 3,8 miliar dolar AS pada 2019. Sementara jumlah proyek di Eropa turun hingga 40 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com