Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Taman Nasional Komodo Bisa Dicoret dari Situs Warisan Dunia UNESCO?

Kompas.com - Diperbarui 28/08/2021, 06:51 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Ini dibuktikan dengan masih adanya pencurian komodo dalam dua tahun terakhir dan juga pencurian hewan yang ada dalam rantai makanan komodo, yakni rusa. 

"Hal-hal yang menyangkut konservasi ini yang seharusnya ditangani pemeritah. Namun, mereka malah membuka ruang yang besar untuk pariwisata. Sekerang terlihat bawa TNK tak lagi menjadi lahan konservasi, namun hanya bisnis semata," tegas Umbu. 

Umbu menambahkan, jika menyangkut pembuatan Amdal di Jurassic Park, sebenarnya sudah terlambat karena proses pembangunan di lapangan sudah hampir 90 persen.

Ia pun mengimbau Pemerintah untuk menghentikan semua pembangunan yang basisnya rakus lahan, rakus air, rakus energi di pulau-pulau kecil yang merupakan habitat asli dari komodo. 

Bisa kehilangan status situs warisan dunia

Status situs warisan dunia yang diberikan oleh UNESCO tidak selamanya melekat pada sebuah obyek atau situs.

Tentu saja, akan dilakukan evaluasi apakah obyek atau situs itu masih layak menyandang status tersebut.

Keputusan UNESCO untuk menyematkan status sebagai warisan dunia tentunya untuk melindungi obyek atau situs tersebut dari kerusakan, baik yang disebabkan oleh alam maupun manusia.

Baca juga: Selesai Dibangun, 656 Homestay di Labuan Bajo Siap Terima Turis

Pada 21 Juli lalu, UNESCO baru saja menghapus kota Liverpool, Inggris, dari daftar situs warisan dunia UNESCO.

Komite warisan dunia menilai, pembangunan masif di tepi laut Liverpool telah merusak peninggalan sejarah di dermaga Victoria.

Padahal, masuknya Liverpool dalam daftar warisan dunia lantaran dianggap sebagai salah satu pelabuhan terpenting di dunia selama abad ke-18 dan ke-19 dan karena keindahan arsitekturnya.

Sebelumnya beberapa tempat juga dihapus dari daftar warisan dunia UNESCO, seperti Suaka Oryx Arab, Oman; dan Lembah Dresden Elbe, Jerman.

Baca juga: Selain Labuan Bajo, Tiga Kawasan di Kupang Ikut Dipercantik

Suaka Oryx Arab Oman misalnya dicoret dari daftar warisan dunia karena terjadi perburuan liar serta degradasi habitat. Luas lahan suaka juga berkurang drastis karena terjadi pengeboran minyak.

Belajar dari Liverpool, Suaka Oryx Arab, dan Lembah Dresden Elbe, bukan tidak mungkin suatu saat nanti TNK akan dicoret dari daftar warisan dunia.

Pembangunan yang masif, terganggunya habitat asli komodo, hingga menghilangnya berbagai flora dan fauna endemik bisa membuat UNESCO mempertimbangkan pencabutan status Taman Nasional Komodo sebagai situs warisan budaya dunia.

Jika kehilangan status sebagai situs warisan dunia UNESCO, bukan tidak mungkin TNK akan rusak karena tidak ada perlindungan maksimal. Bahkan komodo pun terancam punah. 

Mendapatkan pemasukan besar dari sebuah daerah wisata memang penting dan dapat digunakan untuk menopang ekonomi sebuah negara. 

Namun, kehilangan mahkluk purba dan satu-satunya di dunia seperti komodo tidaklah sebanding dengan jumlah uang yang didapatkan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com