Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghubung Stasiun MRT Lebak Bulus dan Mal Poins Square Tuntas 2022

Kompas.com - 14/08/2021, 09:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT MRT Jakarta tengah mengerjakan proyek Transit Plaza, Hub dan Skybridge Poins Lebak Bulus.

Infrastruktur ini merupakan bagian dari pengembangan Kawasan Berorientasi Transit (KBT) atau Transit Oriented Development (TOD) Lebak Bulus MRT Jakarta.

Plt Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo mengatakan pengembangan ini akan menghubungkan Stasiun MRT Lebak Bulus dengan Mal Poins Square yang berada tepat di sebelahnya.

Menurut Ahmad, proyek terdiri dari skybrigde sepanjang 245 meter, hub seperti lift, eskalator tangga, bicycle parking seluas 204 meter persegi dan transit plaza 2.000 meter persegi.

Baca juga: Masuk Finalisasi Desain, Konstruksi TOD Dukuh Atas Dimulai Oktober

"Selain itu akan dilakukan perbaikan-perbaikan lain di Kawasan TOD Lebak Bulus tersebut," kata Ahmad kepada Kompas.com, Jumat (13/08/2021).

Kontraktor pelaksana pembangunan transit plaza, hub, dan skybridge Poins Square adalah PT Inti Menara Jaya dengan didampingi langsung PT MRT Jakarta.

Proses konstruksi diperkirakan selesai dalam waktu satu tahun, atau 2022 mendatang.

Hingga saat ini, MRT Jakarta akan menjadwalkan pertemuan lebih lanjut dengan PT Inti Menara Jaya untuk koordinasi lanjutan terkait detail tahapan pengembangan skybridge Stasiun MRT Lebak Bulus Grab-Poin Square.

Untuk diketahui, pengembangan TOD Stasiun Lebak Bulus merupakan salah satu dari lima rencana pengembangan dan pembangunan kawasan TOD di sepanjang jalur MRT Jakarta Fase 1 (Lebak Bulus-Bundaran HI).  

Baca juga: Ini Rincian Progres Pengembangan Empat Fasilitas TOD MRT Jakarta

Selain TOD Lebak Bulus, Kawasan TOD lain yang tengah dilakukan pengembangan yaitu Kawasan TOD Fatmawati, TOD Dukuh Atas, TOD Istora Senayan, dan TOD Kawasan Blok-M.

TOD merupakan kawasan kota yang didesain untuk mengintegrasikan transportasi publik dengan kegiatan masyarakat, bangunan, dan ruang publik (public space).

Prinsip pengembangan TOD yakni, terdapat kebijakan pembatasan penggunaan kendaraan bermotor, penataan parkir, dan memiliki jaringan jalur pejalan kaki atau memiliki aksesibilitas tinggi.

Kemudian, kawasan dengan rute pendek bagi pejalan kaki (walkability) dan tata bangunan dalam mewujudkan kenyamanan bagi moda transportasi tidak bermotor dan pejalan kaki.

Sementara itu, terdapat tiga kawasan tipologi TOD yakni, TOD Kota, TOD Subkota, dan TOD Lingkungan.

TOD Kota berfungsi sebagai pusat ekonomi fungsi primer dengan pelayanan berskala regional dan merupakan kawasan dengan fungsi campuran yang sangat tinggi. Berbeda dengan TOD Kota,

Baca juga: Kabar Terkini Pengembangan Kawasan TOD Fatmawati MRT Jakarta

TOD Subkota berfungsi sebagai pusat ekonomi fungsi sekunder dengan pelayanan berskala kota atau bagian kota. Kawasan TOD Subkota ini berfungsi campuran dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Sementara itu, kawasan TOD Lingkungan berfungsi sebagai pusat ekonomi lokal dengan pelayanan berskala lingkungan.

TOD jenis ini merupakan kawasan dengan fungsi campuran dengan intensitas sedang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com