Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/04/2021, 07:30 WIB
Hilda B Alexander,
Suhaiela Bahfein

Tim Redaksi

Pemenang ketiga, Kota Seribu Galur yang mengedepankan konsep tenunan keberagaman sebagai perwujudan identitas bangsa Indonesia.

Mereka berhak mendapatkan piagam penghargaan serta hadiah Rp 1 miliar.

Selanjutnya, Harapan 1 dan 2 dimenangkan oleh Zamrud Khatulistiwa dan Banua Rakyat Nusantara.

Zamrud Khatulistiwa menerapkan konsep sumbu kota yang mencerminkan ruang linear dengan kehidupan masyarakat.

Sementara Banua Rakyat Nusantara mengedepankan konsep parade kota formal monumental dengan perumahan berbasis kanal.

Baik Harapan 1 dan 2 berhak mendapatkan hadiah masing-masing sebesar Rp 500 juta dan Rp 250 juta.

Sehingga, total hadiah yang dimenangkan kelima pemenang ini sebesar Rp 5 miliar.

Kronologi Desain Istana Negara 

Usai ditetapkannya Nagara Rimba Nusa sebagai jawara gagasan desain IKN baru, Pemerintah berencana menggelar sayembara desain bangunan di IKN baru pada Semester II 2020.

"Pada Sementer II tahun 2020 nanti, kami akan menggelar sayembara desain bangunan di IKN," jelas Basuki setelah menetapkan jawara gagasan desain IKN baru, Senin (23/12/2019)

Basuki menjelaskan, sayembara desain bangunan ini mencakup istana presiden, gedung-gedung lembaga eksekutif, Gedung MPR/DPR, lembaga yudikatif, dan lain-lain.

Baca juga: Siap-siap, Semester II-2020 Digelar Sayembara Desain Bangunan IKN

Namun, rencana tersebut tak jelas kabarnya, apakah jadi digelar atau tertunda.

Hingga akhirnya, muncul wajah desain sang burung di akun Instagram Suharso dan I Nyoman Nuarta yang kemudian menuai pro dan kontra.

Atas desain istana yang mengundang kontroversi ini, Nyoman Nuarta menjelaskan secara kronologis, awalnya dia mendapatkan undangan dari Kementerian PUPR untuk menghadiri Rapat Koordinasi Sayembara Istana di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, 27 Februari 2020.

Undangan itu ditandatangani Direktur Bina Penataan Bangunan Diana Kusumastuti yang saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PUPR.

"Dalam lampiran surat tertanggal 25 Februari 2020 itu, disebutkan nama-nama pejabat dan ahli yang diundang," kata Nyoman alam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (31/3/2021).

Nama-nama tersebut yakni Ketua Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Imam Santoso Ernawi dan Ketua Bidang Penataan Kawasan IKN Joessair Lubis.

Baca juga: Nyoman Nuarta Buka Suara, Ini Kronologi Rancangan Istana Negara Burung Garuda

Kemudian, Yori Antar Awal (IAI), Gregorius Supie Yolodi (IAI), Isandra Matin Ahmad (IAI), Sibarani Sofian (MUDO), Nyoman Nuarta, Pierre Natigor Pohan, Grace Christiani, Dian Ratih N Yunianti, M Iqbal Tawakal, dan Achmad Reinaldi Nugroho.

Dalam rapat itu, pemerintah mengungkapkan rencana sayembara terbatas dengan mengundang arsitek atau ahli untuk membahas konsep gagasan desain bangunan gedung khusus di IKN.

Terdapat 12 konsep gedung yang disembayarakan seluruhnya oleh Kementerian PUPR.

Dua belas konsep gedung yang disembayarakan itu harus diwujudkan dalam konsep gagasan desain bentuk dan visual yang harus tuntas dalam waktu 12 hari.

Pra-desain Istana Negara di Ibu Kota Negara (IKN) baru, karya I Nyoman Nuarta.Youtube Pra-desain Istana Negara di Ibu Kota Negara (IKN) baru, karya I Nyoman Nuarta.
Setelah menemukan konsep desain, Nyoman bersama timnya memvisualisasikan 12 konsep gagasan gedung-gedung yang disayembarakan.

Hingga 5 Maret 2020, Nyoman mengirimkan desain-desain gedung khusus IKN ke Kementerian PUPR di Jakarta.

Selanjutnya, Kementerian PUPR meminta kelima arsitek dan ahli untuk mempresentasikan konsep desain gedung-gedung khusus IKN pada 10 Maret 2020.

Waktu itu, kata Nyoman, tidak semua arsitek dan ahli yang diundang hadir. 

Baca juga: Jokowi Minta Masukan Soal Pra-desain Istana Negara, Ini Suara Para Arsitek Profesional

Menurut prosedur yang diterima Nyoman, seluruh hasil dari visualisasi konsep gagasan desain gedung-gedung khusus IKN dilaporkan oleh Basuki ke Jokowi pada 13 Maret 2020.

"Semua memang kemudian menjadi keputusan Presiden untuk memilih mana konsep desain yang dianggap memenuhi syarat," ucap Nyoman.

Nyoman menyatakan konsepnya dinyatakan sebagai pemenang dan kemudian diumumkan pada 29 Maret 2021 lalu kepada publik melalui media sosial.

Namun, pernyataan dia bertolak belakang dengan yang diungkapkan Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti.

Menurut Diana, rancangan bangunan istana negara tersebut hingga saat ini belum final diputuskan.

Bahkan, rancangan tersebut masih dalam tahap pre-basic design dan akan melalui tahapan-tahapan selanjutnya sebelum ditetapkan.

Pra-desain istana negara di ibu kota negara (IKN) baru, Kalimantan Timur, Karya Nyoman Nuarta.Youtube Pra-desain istana negara di ibu kota negara (IKN) baru, Kalimantan Timur, Karya Nyoman Nuarta.
"Pre-basic design, itu kan masih gagasannya, belum final jadi masih proses. Jadi setelah pre basic design itu ada namanya basic design, baru setelah itu kita lakukan dengan perencanaan lagi, jadi masih panjang prosesnya jadi kami masih mengatur itu," jelasnya.

Hal ini juga kembali ditegaskan Presiden Jokowi dalam akun media sosial resmi di Twitter, Instagram, Facebook, dan Youtube.

Jokowi menyebut desain istana negara karya Nyoman Nuarta yang akan dibangun di IKN baru, Kecamatan Sepaku, Kalimantan Timur, ini masih merupakan pra-desain.

Oleh karena itu, dibutuhkan masukan dari masyarakat untuk menyempurnakan pra-desain istana negara ini agar menjadi kebanggaan sekaligus mencerminkan kemajuan bangsa.

Berdasarkan masukan dari masyarakat, Jokowi akan mengundang kembali para arsitek dan para ahli lainnya.

Tujuannya, untuk memperkaya pra-desain menjadi dasar desain istana negara di IKN baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com