Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Masukan Soal Pra-desain Istana Negara, Ini Suara Para Arsitek Profesional

Kompas.com - 03/04/2021, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Namun, secara teknis, dia tidak yakin dengan bangunan-bangunan kosmetis itu, karena tidak jelas akan ditempatkan di titik koordinat mana, bagaimana struktur tanahnya, airnya, dan lain sebagainya.

Dia sudah menekankan dari awal pentingnya aturan penyusunan rencana maupun UU yang mengatur desain bangunan ditaati.

"Di situlah gunanya profesi. Profesi perencana kota, profesi arsitek, profesi landscaper, menjadi ujung tombak kualitas rancangan," cetus Bernie.

Seleksi terbatas dan tertutup

Berbeda dengan sayembara gagasan desain kawasan IKN yang dilakukan secara terbuka dan transparan dengan seremoni gegap gempita, seleksi desain bangunan di IKN, termasuk istana negara justru digelar secara terbatas dan tertutup.

Menurut Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti, sejumlah arsitek profesional dan para ahli diundang dalam seleksi terbatas tersebut.

Baca juga: Jokowi Minta Masukan Masyarakat atas Pra-Desain Istana Negara Karya Nyoman Nuarta

Termasuk Nyoman Nuarta, Yori Antar Awal (IAI), Gregorius Supie Yolodi (IAI), dan Isandra Matin (IAI), Sibarani Sofian (MUDO).

Sementara nama lainnya adalah Ketua Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Imam Santoso Ernawi, Ketua Bidang Penataan Kawasan Joessair Lubis, Pierre Natigor Pohan, Grace Christiani, Dian Ratih N Yunianti, M Iqbal Tawakal, dan Achmad Reinaldi Nugroho.

Adapun alasan melibatkan Nyoman Nuarta dalam sayembara perancangan bangunan istana negara karena memiliki rekam jejak dalam proyek ikonik, seperti Patung Garuda Wisnu Kencana di Bali.

Meski berlatar seorang pematung, Nyoman Nuarta diyakini memiliki jiwa arsitek.

"Ya beliau (Nyoman) itu memang pematung, tapi dia punya jiwa arsitek. Lihat patung Garuda Wisnu Kencana, patung tapi ada juga hotelnya dan bagus juga kan," tambah Diana.

Dalam pertemuan seleksi tersebut, pemerintah mengungkapkan rencana sayembara terbatas dengan mengundang arsitek atau ahli untuk membahas konsep gagasan desain bangunan gedung khusus di IKN.

Termasuk istana presiden, istana wakil presiden, kompleks DPR/MPR/DPD, Mahkamah Agung, kementerian/lembaga, masjid, gereja Katolik dan Protestan, pura, wihara, dan kelenteng.

Seluruhnya terdapat 12 konsep gedung yang disayembarakan dalam waktu 12 hari.

Terkait hal ini, Anggota GBCI Prasetyoadi memberikan tanggapan, bahwa seleksi yang dilakukan secara tertutup, apalagi menyangkut rancangan istana negara, telah menyalahi kaidah arsitektur yang benar.

"Saya tidak mempermasalahkan siapa yang diundang, ditunjuk untuk lelang terbatas (sesuai aturan yang dibuat pemerintah), sebaiknya pemerintah juga taat aturan yang dibuat sendiri," ujar Tiyok.

Dia melanjutkan, sayembara atau lelang arsitektur terbatas untuk menghasilkan ide atau gagasan sah-sah saja selama mengacu pada ketentuan sesuai dengan Norma Standar Persyaratan dan Kriteria (NPSK).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com