Perlu diketahui bahwa labu siam termasuk tanaman merambat. Maka dari itu, perlu dibuat tempat rambatan atau para-para menggunakan belahan bambu yang ditancapkan di dekat tanaman.
Bambu tiang rambatan kemudian dipasang menyambung ke bambu lain di bagian tas. Kemudian, pasang lagi bambu melintang atau membujur agar membentuk bidang 30 x 30 cm atau 50 x 50 cm.
Baca juga: Cara Menanam Oyong dengan Benar, Bisa Dipanen 25-30 Kali
Agar sambungan kuat, lakukan pengikatan atau pemakuan, Para-para harus dibuat sekuat mungkin karena nantinya akan menyangga buah labu siam.
Lakukan juga pemangkasan cabang saat tanaman berumur 3 hingga 6 minggu. Tujuannya agar tunas menyebar dengan baik, sehingga buah tumbuh merata.
Cabang yang sudah tidak tumbuh perlu dipotong agar bagian ujungnya bisa tumbuh tunas baru. Daun yang sudah tua juga perlu dipotong.
Tanaman labu siam juga perlu diberi pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik yang diberikan bisa berupa kotoran ternak sebanyak 5 kg per lubang tanam.
Baca juga: 5 Tips Menanam Terong Hingga Berbuah
Sedangkan pupuk buatan berupa NPK 15:15:15 diberikan sebanyak 50 g/lubang tanam. Sementara itu, pengendalian hama dan penyakit bisa dilakukan dengan menyemprotkan pestisida sesuai dengan jenis OPT yang menyerang dan dosis yang dianjurkan.
Tanaman labu siam bisa dipanen setelah berumur 4 bulan setelah tanam. Cara panennya yaitu dengan memotong tangkai buah labu siam menggunakan pisau dan jaga agar buah tidak jatuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.