Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Menanam Labu Siam dengan Mudah

Biasanya, labu siam diolah menjadi sayuran seperti sayur lodeh atau sayur asam. Ada juga yang menyantap labu siam rebus sebagai lalap.

Selain disukai karena rasa yang enak, labu siam juga banyak diminati karena mudah ditanam. Tanaman ini dapat tumbuh di dataran tinggi atau rendah.

Akan tetapi, produk tanaman labu siam akan maksimal apabila ditanam di daerah dengan ketinggian 1100 meter di atas permukaan laut.

Tanaman ini juga memerlukan tanah yang subur, gembur, memiliki aerasi dan drainase yang baik. Secara umum, tahapan budidaya labu siam tidak berbeda dengan jenis tanaman lain.

Dimulai dari persiapan benih, persiapan lahan, penanaman, perawatan, dan panen. Dilansir dari buku Budidaya Sayuran Lokal dan buku Panen Sayur secara Rutin di Lahan Sempit, Sabtu (20/10/2023), berikut ini cara menanam labu siam dengan mudah.

Persiapan benih

Benih berkualitas sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman labu siam. Benih bisa didapatkan dari biji buah yang sudah tua dan sehat.

Biji tersebut kemudian disemai di tempat yang lembap sampai berkecambah. Kemudian, setelah tingginya mencapai 10 hingga 20 cm dan sudah memiliki daun 3 sampai 4 helai, bibit bisa dipindahkan ke lahan budidaya.

Persiapan lahan

Lahan yang akan ditanami labu siap perlu dibersihkan terlebih dahulu. Kemudian, diolah sampai gembur.

Lalu, buat lubang tanam berukuran 60 x 60 x 30 cm dengan jarak tanam 4 x 4 m, 5 x 3 m, atau 5 x 5 m. Setiap lubang tanam diberi pupuk sebanyak 5 sampai 10 kg.

Penanaman

Waktu tanam labu siam yang paling tepat yaitu di awal musim hujan. Cara menanam labu siam cukup dengan memasukkan bibit ke dalam lubang tanam.

Setiap lubang tanam bisa ditanami 2 bibit. Setelah itu, tutup lubang tanam dengan tanah agar bibit bisa tumbuh dengan baik.

Perawatan tanaman

Perawatan tanaman labu siam perlu dilakukan dengan rutin, meliputi; penyulaman, penyiraman, pemasangan tempat rambatan atau para-para, penyiangan, pemupukan, pemangkasan, dan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT).

Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang tidak sehat atau mati dengan bibit baru. Kegiatan ini dilakukan seminggu setelah tanam.

Selain dilakukan penyulaman, lakukan juga penyiraman 3 kali seminggu terutama ketika musim kemarau. Selain itu, lakukan juga penyiangan untuk membersihkan rumput atau gulma yang tumbuh di sekitar tanaman labu siam.

Perlu diketahui bahwa labu siam termasuk tanaman merambat. Maka dari itu, perlu dibuat tempat rambatan atau para-para menggunakan belahan bambu yang ditancapkan di dekat tanaman.

Bambu tiang rambatan kemudian dipasang menyambung ke bambu lain di bagian tas. Kemudian, pasang lagi bambu melintang atau membujur agar membentuk bidang 30 x 30 cm atau 50 x 50 cm.

Agar sambungan kuat, lakukan pengikatan atau pemakuan, Para-para harus dibuat sekuat mungkin karena nantinya akan menyangga buah labu siam.

Lakukan juga pemangkasan cabang saat tanaman berumur 3 hingga 6 minggu. Tujuannya agar tunas menyebar dengan baik, sehingga buah tumbuh merata.

Cabang yang sudah tidak tumbuh perlu dipotong agar bagian ujungnya bisa tumbuh tunas baru. Daun yang sudah tua juga perlu dipotong.

Tanaman labu siam juga perlu diberi pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik yang diberikan bisa berupa kotoran ternak sebanyak 5 kg per lubang tanam.

Sedangkan pupuk buatan berupa NPK 15:15:15 diberikan sebanyak 50 g/lubang tanam. Sementara itu, pengendalian hama dan penyakit bisa dilakukan dengan menyemprotkan pestisida sesuai dengan jenis OPT yang menyerang dan dosis yang dianjurkan.

Panen

Tanaman labu siam bisa dipanen setelah berumur 4 bulan setelah tanam. Cara panennya yaitu dengan memotong tangkai buah labu siam menggunakan pisau dan jaga agar buah tidak jatuh.

https://www.kompas.com/homey/read/2023/10/21/172400776/cara-menanam-labu-siam-dengan-mudah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke