Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Penyakit yang Menyerang Tanaman Belimbing dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 10/05/2023, 20:07 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Belimbing (Averrhoa carambola) adalah buah tropis yang banyak ditanam di pekarangan atau halaman rumah sebagai peneduh atau hiasan.

Bentuk pohon belimbing yang tidak begitu besar dengan tajuk yang rindang cocok ditanam di lahan pekarangan atau halaman rumah.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (10/5/2023), belimbing banyak mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti karbohidrat, mineral dan vitamin yang penting untuk kesehatan tubuh manusia.

Baca juga: Hama dan Penyakit yang Menyerang Pohon Srikaya, Ada Kutu Putih

Ilustrasi buah belimbing di pohon, pohon belimbing.WIKIMEDIA COMMONS/MAILAMAL Ilustrasi buah belimbing di pohon, pohon belimbing.

Konon, dalam 100 gram buah belimbing yang dapat dimakan mengandung karbohidrat (7,70 gram), mineral seperti kalsium (8,00 mg), forsfor (22,00 mg) dan zat besi (0,80 gram). 

Adapun kandungan vitaminnya adalah vitamin C (33,00 mg), vitamin A (18,00 RE), vitamin B1 (0,03 mg), vitamin B2 (0,02 mg) dan vitamin B3 (0,40 mg).

Selain dimanfaatkan sebagai bahan pangan, belimbing juga ada dapat dimanfaatkan untuk pengobatan (terapi), misalnya untuk menurunkan tekanan darah tinggi, memperlancar pencernakan makanan, menurunkan kadar kolesterol dan demam.

Ada pula yang memanfaatkan belimbing untuk menyembuhkan sakit tenggorokan, obat batuk, sariawan dan cacar air.

Baca juga: 5 Penyakit yang Sering Menyerang Tanaman Tomat dan Cara Mengatasinya

Dalam budidaya belimbing, salah satu hal yang patut diperhatikan adalah penyakit. Penyakit ini bisa menyebabkan tanaman rusak dan belimbing gagal berbuah.

Berikut beberapa penyakit tanaman belimbing dan cara mengatasinya.

Ilustrasi tanaman belimbing di dalam potShutterstock/Gusta Vianus Ilustrasi tanaman belimbing di dalam pot

1. Jamur upas

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan atau jamur Upasia salmonicolor, Corticium salmonicolor, atau Pellicularia salmonicolor. Kadang ada pula yang menyebutnya sebagai penyakit batang berkerak merah.

Penyakit ini menyerang batang atau cabang yang kulitnya berwarna coklat dan belum membentuk lapisan gabus tebal.

Baca juga: Penyakit Patek Bisa Mematikan Tanaman Cabai? Ini Penjelasannya

Beberapa gejala serangan penyakit jamur upas antara lain batang, dahan dan ranting yang diserang pada kulitnya tampak adanya benang-benang mengkilap menyrupai sarang laba-laba.

Ilustrasi belimbing, buah belimbing. PIXABAY/CHRISTIAN ANANTA Ilustrasi belimbing, buah belimbing.

Selanjutnya, terbentuk bercak-bercak putih pada permukaan kulit yang akhirnya akan menjalar ke dalam kulit, kemudian pada stadium lanjut timbul kerak berwarna merah jambu.

Jika serangannya sudah berat mengakibatkan batang mengering dan lapuk. Penyakit ini juga dapat mengakibatkan batang, dahan atau ranting membusuk dan cendawan membentuk bercak-bercak merah bata. Apabila penyakit sudah melingkari batang, maka tanaman akan mati.

Upaya untuk mengendalikannya dengan menjaga kebersihan tanaman, misal dahan dan ranting yang terserang dipotong dan dikumpulkan lalu dimusnahkan atau dibakar. Segala rerumputan dan semak belukar yang ada di sekirar tanaman dibersihkan.

Baca juga: 8 Cara Alami Mengatasi Penyakit Embun Tepung Tanaman

Selain itu, usahakan tajuk pohon tidak terlalu rindang. Caranya, bagian-bagian dalam dari tajuk dipangkas sehingga pohon tidak terlalu rimbun.

Ilustrasi buah belimbing di pohon, pohon belimbing.SHUTTERSTOCK/JOSENALDO SOARES Ilustrasi buah belimbing di pohon, pohon belimbing.

Dengan kondisi pohon seperti ini maka cahaya matahari dapat masuk ke dalam pohon sehingga kelembabannya berkurang yang akhirnya cendawan tidak mudah berkembangb iak.

Jika akan menggunakan fungisida, cabang atau bagian tanaman yang sakit disemprot atau diolesi dengan fungisida Bubur Bordeaux 1 persen (campuran sulfat tembaga atau terusi 1 kg, kapur tohor 1,25 kg dan 100 liter air) atau dengan Calixin 5 persen.

Bisa juga dengan Dithane M 45 atau Benlate dengan konsentrasi 1 sampai 2 gram per liter. Selain itu dapat juga disemprot Cupravit OB 21 atau Calixin 750 EC yang penggunaannya sesuai aturan yang tertera pada label kemasan fungisida tersebut.

Baca juga: Hama dan Penyakit yang Sering Menyerang Tanaman Cabai, Apa Saja?

2. Bercak daun Cercospora

Penyebabnya adalah cendawan Cercospora averrhoae yang suka menyerang daun, tangkai daun dan batang muda. Penyakit ini menyebabkan terjadinya bercak-bercak klorotik pada daun dengan tepi daun berwarna coklat tua atau ungu.

Serangan yang hebat menyebabkan daun menjadi kuning yang akhirnya rontok, bahkan tanaman dapat gundul.

Untuk mengendalikannya antara lain jaga kebun selalu dalam keadaan bersih. Misalnya, potong bagian tanaman yang terserang, dikumpulkan dan dimusnahkan atau dibakar supaya tidak menjadi sumber penyebaran penyakit.

Segala rerumputan atau semak belukar yang ada di sekitar tanaman dibabat, dikumpulkan lalu dibakar.

Baca juga: Simak, Cara Menangani Penyakit Patek pada Tanaman Cabai

Cara lainnya, tanaman dirawat dengan baik, misalnya dipupuk, disiram, dipangkas secara teratur dan disiang sehingga tanaman tumbuh kuat sehingga cendawan sulit menginfeksi tanaman.

Bisa juga disemprot fungisida Difolatan 4 F dengan konsentrasi 1 cc per liter, Deravol 60 WP), Rubigan 120 EC, Topsin M 70 WP atau Topsin 500 F yang penggunaannya sesuai aturan yang tertera pada label kemasan.

Ilustrasi buah belimbing di pohon, pohon belimbing.SHUTTERSTOCK/REONGSHEWA Ilustrasi buah belimbing di pohon, pohon belimbing.

3. Lapuk akar

Sesuai namanya, bagian tanaman diserang penyakit yang disebabkan oleh cendawan Corticium salmonicolor adalah akarnya. Cendawan akan menginfeksi melalui perakaran yang luka sehingga akar dapat lapuk.

Dengan lapuknya perakaran tersebut, maka mula-muda daun-daun paling ujung menguning, pertumbuhan tunas tidak sehat, cabang-cabang mengering dan tidak terjadi pertumbuhan baru.

Baca juga: Mengenal Penyakit Virus Kuning Tanaman Cabai, Disebabkan Kutu Putih

Jika akarnya sudah terserang parah, tanaman menjadi layu, kering, daun-daunnya rontok yang akhirnya tanaman mati. Bila tanaman dibongkar akan tampak perakarannya telah melapuk.

Untuk mengendalikannya, tanaman yang belum sakit parah, buka semua akar yang dekat permukaan tanah dan kulit batang yang dekat tanah. Setelah itu, akar-akar yang sakit dipotong dan bekas potongannya diolesi obat penutup luka, misalnya dengan karbolinium paraffin atau ter.

Adapun tanaman yang sudah sakit parah dapat dibongkar, akar-akarnya digali dan diambil sampai bersih, dikumpulkan lalu dibakar.

Cara lainnya, tanah disterilisasi dengan fungisida berbahan aktif mankozeb, misalnya Dithane M 45 ataupun berbahan aktif propineb, misalnya Antracol 70 WP yang dilarutkan dalam air, kemudian disiramkan di seputar batang. Cara menggunakannya, baca pada label kemasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Menghilangkan Cat Akrilik dari Pakaian

Cara Menghilangkan Cat Akrilik dari Pakaian

Do it your self
Cara Mencuci Baju Renang yang Tepat agar Tahan Lama

Cara Mencuci Baju Renang yang Tepat agar Tahan Lama

Do it your self
5 Cara Menghias Rumah dengan Warna Cokelat

5 Cara Menghias Rumah dengan Warna Cokelat

Decor
9 Cara Menghilangkan Bau Tidak Sedap pada Sepatu

9 Cara Menghilangkan Bau Tidak Sedap pada Sepatu

Do it your self
Ruparupa Rayakan Ultah Ke-8, Luncurkan Kampanye #BikinBeres

Ruparupa Rayakan Ultah Ke-8, Luncurkan Kampanye #BikinBeres

Housing
Bolehkah Tempat Tidur Menggunakan Headboard? Ini Kata Ahli

Bolehkah Tempat Tidur Menggunakan Headboard? Ini Kata Ahli

Housing
5 Furnitur Sebaiknya Tidak Dibeli untuk Rumah

5 Furnitur Sebaiknya Tidak Dibeli untuk Rumah

Home Appliances
7 Barang yang Harus Dibuang Segera Tanpa Menyesel Kemudian Hari

7 Barang yang Harus Dibuang Segera Tanpa Menyesel Kemudian Hari

Housing
6 Cara Menghilangkan Lumut dari Atap Rumah, Dijamin Enggak Tumbuh Lagi

6 Cara Menghilangkan Lumut dari Atap Rumah, Dijamin Enggak Tumbuh Lagi

Housing
Rumah Modular Dianggap Lebih Ramah Lingkungan, Mengapa?

Rumah Modular Dianggap Lebih Ramah Lingkungan, Mengapa?

Housing
7 Alasan Rumah Selalu Terlihat Berantakan

7 Alasan Rumah Selalu Terlihat Berantakan

Housing
Cara Membersihkan Furnitur Beludru agar Terlihat Cantik

Cara Membersihkan Furnitur Beludru agar Terlihat Cantik

Home Appliances
3 Cara Membersihkan Noda Oli di Halaman Rumah

3 Cara Membersihkan Noda Oli di Halaman Rumah

Housing
7 Bunga Putih yang Dapat Mempercantik Taman

7 Bunga Putih yang Dapat Mempercantik Taman

Pets & Garden
Cara Mengobati dan Mencegah Kucing Scabies

Cara Mengobati dan Mencegah Kucing Scabies

Pets & Garden
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com