JAKARTA, KOMPAS.com - Menanam cabai atau budidaya cabai membutuhkan perawatan dan pengendalian penyakit yang dapat merusak tanaman. Salah satu penyakit tanaman cabai adalah penyakit layu.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Sabtu (14/1/2023,) penyakit layu datang tiba-tiba dan langsung membuat sebagian tanaman cabai mati. Ini tentu bisa menyebabkan kerugian dan bisa menyerang tanaman di sekitarnya juga.
Penyakit layu bisa disebabkan oleh jamur dan bakteri. Ada dua jenis penyakit layu tanaman cabai, yakni layu fusarium dan layu bakteri.
Baca juga: 3 Hama Penyebab Daun Tanaman Cabai Keriting dan Cara Mengatasinya
Penyakit layu yang disebabkan oleh serangan jamur disebut layu fusarium. Adapun layu bakteri adalah penyakit layu yang ditimbulkan oleh serangan bakteri.
Pengendalian terhadap penyakit ini harus disesuaikan menurut sumber penyebabnya. Berikut perbedaan penyakit layu fusarium dan layu bakteri tanaman cabai dan cara mengendalikannya.
Layu fusarium bisa menyerang tanaman cabai kapan saja, terutama pada musim hujan. Pada musim hujan, jamur Fusarium oxysporum mudah berkembang biak dan menyebar dari satu tanaman ke tanaman lainnya.
Tingkat kelembapan yang tinggi, genangan air hujan di lahan dan pH tanah yang rendah sangat berpengaruh terhadap perkembangbiakan jamur ini.
Baca juga: Dosis dan Cara Mengaplikasikan Pupuk ZA untuk Tanaman Cabai
Infeksi penyakit layu fusarium terjadi pada leher batang bagian bawah tanaman cabai yang bersinggungan dengan tanah. Bagian tersebut membusuk dan berwarna coklat.
Infeksi menjalar ke akar sehingga mengalami busuk basah. Apabila kelembapan tanah cukup tinggi, bagian leher batang yang semula busuk kering tersebut berubah warna menjadi putih ke abu-abuan karena terbentuk masa spora.