Penyakit Tanaman Cabai Saat Musim Hujan dan Cara Mengendalikannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Cabai adalah salah satu tanaman hortikultura penting di Indonesia. Karena fluktuasi harganya, banyak orang memilih untuk menanam cabai di halaman rumah, baik langsung ditanam di tanah maupun menggunakan pot atau polybag.

Curah hujan yang tinggi dalam beberapa waktu terakhir dapat menyebabkan cabai gagal berbuah hingga tanaman rusak. Pasalnya, serangan hama dan penyakit tanaman cabai sangat luar biasa saat musim hujan.

Mengetahui penyakit tanaman cabai saat musim hujan penting dilakukan, sehingga Anda dapat melakukan langkah pencegahan dan pengendalian.

Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Penyakit Daun Keriting pada Tanaman Cabai

SHUTTERSTOCK/CHA_K Ilustrasi penyakit busuk pada cabai

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (4/1/2023), berikut beberapa penyakit yang menyerang tanaman cabai saat musim hujan dan cara mengatasinya,

1. Antraknosa atau penyakit patek

Penyakit tanaman cabai yang berbahaya dan ditakuti oleh petani adalah penyakit antraknosa atau patek. Penyebab penyakit patek adalah cendawan Colletotrichum capsica dan Gloesporium piperatum.

Gejala tanaman cabai terserang penyakit patek adalah munculnta  bercak coklat kehitaman pada buah, kemudian akan meluas dan buah tersebut menjadi busuk lunak.

Apabila terjadi serangan pada tanaman dengan katagori berat maka pada buah tersebut akan terjadi buah mengering dan keriput karena infeksi. 

Baca juga: Layu Fusarium Tanaman Cabai: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Adapun cendawan Gloesporium piperatum dapat menyerang tanaman cabai pada saat buah berwarna hijau dan mengakibatkan terjadi die back (mati ujung). Hal ini terjadi apabila kondisi lembab, cendawan akan membentuk badan buah dalam lingkaran-lingkaran yang memusat berwarna merah jambu.