JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu penyakit yang menyerang tanaman cabai adalah penyakit layu. Penyakit layu tanaman cabai disebabkan dua faktor, yaitu fisiologis dan non fisiologis.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Senin (16/1/2023), penyakit layu tanaman cabai karena faktor fisiologis timbul karena gejala kekurangan air, bukan serangan mikroorganisme atau patogen.
Adapun penyakit layu tanaman cabai karena faktor non fisiologis disebabkan karena adanya serangan patogen di sekitar perakaran atau pangkal batang.
Baca juga: 8 Tips Menanam Cabai Rawit agar Hasil Melimpah
Serangan patogen atau mikroorganisme penyebab penyakit ini menyebabkan proses fisiologis tanaman, seperti proses transportasi air dari akar, proses fotosintesis, dan transportasi hasil fotosintesis terganggu.
Untuk mengetahui jenis patogen penyebab penyakit layu tanaman cabai, kita perlu menganalisis gejala-gejalanya. Gejala serangan patogen mempunyai ciri khas masing-masing.
Dengan mengetahui gejalanya, tentu kita bisa menyimpulkan dengan tepat untuk kemudian diambil tindakan pengendalian yang tepat.
Berikut beberapa patogen penyebab penyakit tanaman cabai dan cara mengendalikannya.
Baca juga: Gunakan Kedua Pupuk Ini untuk Membuat Cabai Berbuah Lebat
Bakteri Ralstonia adalah salah satu patogen tular tanah (soil borne) di mana tanah menjadi media tumbuh dan berkembang biak. Bakteri ini bekerja dengan cara mengeluarkan enzim penyebab busuk di wilayah sekitar perakaran sehingga menyebabkan tanaman cabai layu.
Sebagian tanaman cabai yang terserang bakteri ini mengalami layu bagian daunnya pada siang hari, namun pada sore hari akan segar kembali.