Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, 4 Patogen Penyebab Penyakit Layu Tanaman Cabai

Kompas.com - 16/01/2023, 09:13 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi tanaman cabai.WIKIMEDIA COMMONS/SREENI.KAKI Ilustrasi tanaman cabai.

Jika dibelah, pembuluh di dalam batang bewarna coklat. Populasi patogen Fusarium sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah sebagai media tumbuh dan berkembang.

Baca juga: Dosis dan Cara Mengaplikasikan Pupuk ZA untuk Tanaman Cabai

Populasi Fusarium biasanya ada pada tanah yang ber pH rendah (asam) yaitu pada kisaran 4,5 sampai 6,0 dan pada suhu optimum 28 derajat celcius.

Gejala serangannya adalah tulang daun mengalami pemucatan di bagian atasnya, kemudian menyebar ke seluruh bagian tanaman hingga layu dan mati.

Berbeda dengan layu akibat bakteri, pada layu Fusarium tidak akan didapati cairan lendir hanya di jaringan pembuluh batangnya saja bewarna coklat.

Penyebaran bisa melalui tanah (soil borne), aliran air (water borne), udara atau angin (air borne), dan melalui alat, tanah yang terbawa pada alat atau sentuhan tangan yang sebelumnya berinteraksi dengan patogen tersebut.

Baca juga: Cara Menanam Cabai Hidroponik Sederhana Pakai Botol Plastik Bekas

Pengendalian penyakit layu fusarium antara lain sebagai berikut

  • Perbaikan sistem pengairan, antara lain pemberian air secara rutin sehingga tanah dapat dikondisikan pada struktur yang normal (tidak pecah-pecahan atau tergenang).
  • Pemberian air secara tiba-tiba dengan sistem leb juga beresiko menyebabkan layu, karena bulu-bulu akar akan patah sehingga menyebabkan patogen tular tanah masuk dan menginfeksi tanaman.
  • Kondisikan agar di lahan tidak ada genangan karena selain memicu perkembangan Fusarium juga mengundang jamur Downey mildew penyebab penyakit kresek.
  • Melakukan rotasi tanaman dengan tanaman selain cabai atau sefamili seperti tomat, kentang dan terung untuk memutus siklus Fusarium dalam tanah tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com