Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warna Api Kompor Gas Oranye dan Merah, Penyebab dan Solusinya

Kompas.com - 16/01/2023, 07:16 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kompor gas banyak lazim digunakan di rumah karena memiliki banyak keuntungan. Kompor gas memberikan panas secara instan, memungkinkan kontrol yang tepat atas suhu memasak, dan memanaskan secara merata.

Kompor gas juga memiliki kode untuk memperingatkan pengguna tentang masalah umum, yakni warna apinya.

Dikutip dari Home Cook World, Senin (16/1/2023), warna api kompor gas dapat memberi tahu Anda seberapa baik kompor gas bekerja dan apakah ada potensi masalah serius yang harus Anda waspadai.

Baca juga: 5 Aturan Feng Shui Kompor, Tak Boleh di Sebelah Bak Cuci Piring

Ilustrasi kompor gas, api kompor gas.UNSPLASH/KWON JUNHO Ilustrasi kompor gas, api kompor gas.

Apa warna api kompor gas yang normal?

Dalam keadaan normal, warna api kompor gas akan menyala biru terang. Cincin api biru yang tidak terputus biasanya akan ditonjolkan oleh mata kecil dengan warna yang sedikit lebih gelap di sekitar bukaan setiap lubang tungku, di mana panasnya paling kuat.

Suhu adalah indikator utama bahwa kompor gas berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, jika api kompor gas warnanya biru, maka ini adalah tanda kompor gas bekerja dengan baik.

Warna api biru adalah tanda tungku kompor gas yang bersih dan sempurna. Jika Anda melihat api biru, berarti tungku bekerja dengan rasio gas dan oksigen yang benar.

Namun demikian, terkadang api kompor gas warnanya oranye atau bahkan merah.

Baca juga: Kenapa Kulkas Tidak Boleh di Sebelah Kompor?

Apa artinya jika api kompor gas warnanya oranye atau merah?

Dalam kasus tertentu, Anda mungkin memperhatikan bahwa warna api yang keluar dari tungku kompor gas jelas tidak berwarna biru, mungkin berwarna kuning, oranye, merah, atau warna hangat lainnya. Ini jelas ada sesuatu yang salah.

Kontras antara lingkaran biru yang kokoh dan lingkaran kuning yang berderak, melompat, dan meletup-letup bisa mengejutkan, tetapi biasanya tidak ada alasan untuk panik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com