Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Burung Gagak Bisa Menyimpan Dendam Selama Sebulan

Kompas.com - 06/11/2022, 07:30 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

Sumber The Verge

JAKARTA, KOMPAS.com - Burung gagak kerap dikaitkan dengan hal buruk seperti pembawa sial dan kematian.

Hal ini tak lain karena penampilannya yang menyeramkan, yakni berbulu hitam, bermata tajam, serta suara yang parau atau serak.  

Baca juga: 5 Burung dengan Kicau Paling Indah di Dunia, Apa Saja?

Tak heran, banyak orang yang enggan memeliharanya, bahkan takut pada burung gagak. Padahal, hal-hal buruk tentang burung gagak hanyalah mitos belaka. 

Nyatanya, burung gagak merupakan burung terpintar di bumi menurut National Geographic. Salah satu kecerdasan burung gagak adalah memiliki daya ingat yang tajam.  

Dilansir dari The Verge, Minggu (6/11/2022), sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Animal Behavior mengatakan burung gagak dapat mengingat interaksi dan pengalamannya dengan manusia, bahkan ingatan itu bertahan hingga satu bulan sesudahnya.

Penelitian yang dilakukan para peneliti dari University of Vienna dan Lund University in Sweden melatih sembilan burung gagak melalui dua jenis interaksi, yakni adil dan tidak adil.  

Baca juga: Mendengarkan Kicau Burung Dapat Mengurangi Kecemasan dan Paranoia

Burung gagak dipercaya masyarakat Inggris sebagai burung yang bisa menjaga Kerajaan Inggris dari keruntuhan.Unsplash/Tyler Quiring Burung gagak dipercaya masyarakat Inggris sebagai burung yang bisa menjaga Kerajaan Inggris dari keruntuhan.

Sembilan gagak ini dibesarkan di penangkaran, tumbuh menjadi akrab dengan para peneliti. Setelah itu, peneliti mulai melakukan pengujian. 

Burung gagak dimasukkan ke sangkar bersama dengan dua pelatih di masing-masing kandang. Pelatih pertama memberi burung gagak sepotong roti dan pelatih kedua memberi keju, makanan yang disukai gagak. 

Kesembilan burung gagak itu dilatih untuk menukar roti dengan keju ke pelatih lain. Namun, permintaan burung gagak itu ditolak mentah-mentah. 

Baca juga: 7 Fakta Menarik Burung Hantu, Dapat Menelan Mangsa Secara Utuh

Burung gagak justru melihat sang pelatih kedua mengambil roti mereka dan tidak menggantinya dengan keju. Pelatih malah memakan keju di hadapannya alih-alih mendapatkan keju.  

Selang  dua hari kemudian, peneliti mengumpulkan tujuh burung gagak dan memberi mereka tiga pelatih, yakni pelatih adil yang memberi gagak roti, pelatih tidak adil yang makan keju di hadapan mereka, serta pelatih yang netral. 

Walhasil, enam dari tujuh burung gagak memilih pelatih yang adil dan satu burung memilih pelatih yang netral. Tidak ada satu pun burung gagak yang memilih pelatih yang tidak adil. 

Baca juga: 8 Fakta Menarik Burung Merpati, Veteran Perang dan Bisa Deteksi Kanker

Ilustrasi burung gagak.PIXABAY/connie_sf Ilustrasi burung gagak.
Satu bulan kemudian, peneliti kembali menguji kesembilan burung gagak itu. Kali ini, tujuh burung gagak memilih pelatih yang adil dan hanya satu burung yang memilih yang tidak adil.

Jorg Massen, peneliti postdoctoral di University of Vienna, mengatakan bahwa burung gagak mungkin kurang pemaaf atau menyimpan dendam. 

Massen berpikir bahwa burung gagak mampu mengingat selama dua tahun siapa yang berada di kandang bersama mereka dan interaksi yang terjadi.   

Baca juga: Apakah Burung Lovebird Bisa Berbicara seperti Burung Beo?

Dalam beberapa hal, temuan ini tidak terlalu mengejutkan karena burung gagak dikenal sangat cerdas (mereka bahkan mengadakan pemakaman) dan memiliki struktur sosial yang kompleks.

Karena itu, para peneliti mengingatkan untuk berhati-hatilah saat berjalan di taman dan ingin melempar batu ke burung gagak.

Burung gagak mampu mengingat kesalahan yang dilakukan orang kepadanya. Selain itu, hal tersebut bisa membuat burung gagak marah dan melakukan kerusakan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com