Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polutan Berbahaya yang Bisa Diserap oleh Tanaman Laba-laba, Apa Saja?

Kompas.com - 27/06/2022, 20:51 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi tanaman laba-laba atau spider plant. SHUTTERSTOCK/TYNZA Ilustrasi tanaman laba-laba atau spider plant.

Sistem saraf paling terpengaruh oleh paparan toluena. Beberapa efek neurologis dalam kasus paparan jangka pendek termasuk kehilangan perhatian dan konsentrasi, dilema penglihatan dan pendengaran, masalah mengingat, dan lain-lain.

Nekrosis adalah penyakit parah yang disebabkan oleh paparan jangka panjang terhadap toluena.

Anda dapat dengan mudah menurunkan risiko ini dengan menanam tanaman laba-laba. Pohon pinang, pakis Boston, dan peace lily adalah beberapa tanaman hias lain yang menurunkan kadar toluena dalam ruangan.

Baca juga: 4 Pilihan Tanaman Hias yang Cocok untuk Dirawat oleh Pemula

5. PM, nitrogen dioksida, dan ozon

Tanaman laba-laba menghilangkan salah satu polutan paling berbahaya, Material Partikulat atau PM. Partikel halus ini bisa masuk ke paru-paru dan aliran darah, yang menyebabkan kerusakan.

Sudah menjadi fakta umum bahwa tanaman laba-laba dapat menyerap nitrogen dioksida secara efektif. Gas beracun ini memiliki banyak efek berbahaya bagi tubuh manusia.

Tanaman laba-laba juga menyerap ozon, yang saat ini menjadi polutan umum udara dalam ruangan. Tiga tanaman hias umum, yakni tanaman laba-laba, tanaman lidah mertua, dan sirih gading dievaluasi untuk mengetahui efektivitasnya dalam mengurangi ozon.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penipisan ozon lebih tinggi di ruangan yang terdapat tanaman ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com