JAKARTA, KOMPAS.com - Lantai vinil (vinyl flooring) dan lantai laminasi (laminating flooring) merupakan dua jenis lantai yang digunakan pada banyak rumah.
Namun, tidak sedikit orang kerap keliru membedakan kedua jenis lantai tersebut, yang mana lantai laminasi sering dianggap sebagai lantai vinil, begitupun sebaliknya.
Baca juga: Simak, Ini Cara Mengepel Lantai Vinyl dengan Cuka Apel
Agar tidak keliru dalam mengenal lantai vinil dan lantai laminasi, kamu perlu mengetahui masing-masing perbedaan dari keduanya.
Dilansir dari House Beautiful, Senin (21/3/2022), pada artikel ini akan dijelaskan mengenai lantai vinyl dan laminasi, serta kelebihan dan kekurangannya.
Lantai vinil terdiri dari lembaran plastik, yaitu: akrilik, polyvinyl chloride (PVC), dan polimer sintetis lainnya yang ditekan bersama-sama.
Sementara lantai laminasi terdiri dari beberapa lapisan yang mencakup papan partikel (particleboard), gambar resolusi tinggi, dan lembar pelindung.
“Vinil adalah alternatif yang sangat tahan lama dan hemat biaya untuk kayu keras alami,” kata Meghan Chio, pengekspor lantai Home Depot.
Baca juga: 3 Cara Mudah Membersihkan Lantai Kayu Laminasi
Chio mengatakan bahwa lantai vinil membutuhkan alat sederhana, karena lembaran papan lantai vinyl dapat dipotong dengan pisau utilitas.
Selain itu lantai vinil sangat bagus untuk area dengan lalu lintas tinggi, seperti dapur dan lorong ruangan.
Demikian pula laminasi yang terlihat seperti kayu, ubin atau batu, tanpa biaya, perawatan atau keausan.