Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/10/2021, 07:59 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber Daily Paws

JAKARTA, KOMPAS.com - Kucing merupakan hewan yang memiliki keunikan yang menjadi daya tarik untuk dijadikan hewan peliharaan. Perilaky kucing hingga mitos seputar hewan ini menarik untuk diketahui.

Salah satunya anggapan bahwa kucing punya 9 nyawa. Apakah hal itu benar?

Mengutip Daily Paws, Kamis (28/10/2021), Michelle Lugones, dokter hewan di Best Friends Animal Society di New York, AS menyatakan, sama seperti manusia, kucing yang menjalani gaya hidup sehat dan memiliki akses ke perawatan medis memiliki peluang lebih besar untuk hidup lebih lama, lebih sehat, dan lebih bahagia. 

Baca juga: Baru Pertama Kali Memelihara Kucing? Simak, Ini Panduannya

Sebenarnya, asal usul yang tepat dari mitos kucing punya sembilan nyawa tidak diketahui. Namun, mitos ini diperkirakan berasal dari dewi Mesir Bastet, yang dapat beralih antara tubuh kucing dan manusia, menyiratkan bahwa dia memiliki banyak kehidupan.

Kucing sangat didambakan di Mesir kuno. Selain itu, kucing dihormati karena sifat ganda mereka, anggun dan lembut, sementara juga ganas dan mengancam mangsanya.

Banyak dewa Mesir memiliki sifat yang sama dan digambarkan sebagai kucing. Namun, budaya lain percaya bahwa kucing memiliki enam atau tujuh nyawa, daripada sembilan yang biasa disebutkan. 

Insting bertahan hidup kucing

"Secara genetik, tidak ada banyak perbedaan antara kucing peliharaan dan kucing liar," kata Lugones.

Baca juga: Simak, Ini 4 Tanda Kucing Mencintai Pemiliknya

"Mereka telah mempertahankan banyak karakteristik liar dan naluri bertahan hidup alami seperti kemampuan mereka untuk menguntit, berburu, dan menerkam mangsanya, apakah itu hewan kecil di luar, atau mainan yang kita miliki untuk mereka di dalam rumah kita," imbuh dia. 

Insting lain ini, yang dikenal sebagai "refleks meluruskan", menjelaskan mengapa banyak kucing menemukan diri mereka berdiri lebih dulu setelah jatuh. Kucing dapat secara naluriah meluruskan tubuh mereka untuk mendarat di kaki mereka.

Akan tetapi, tergantung pada tingkat keparahan jatuhnya, kucing mungkin tidak selalu dapat menempatkan kaki terbaiknya ke depan, dan cedera serius mungkin terjadi.

Refleks meluruskan adalah naluri saja, dan kucing masih rentan terhadap bahaya di sekitar mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com