JAKARTA, KOMPAS.com - Air conditioner (AC) merupakan alat elektronik yang diandalkan untuk mendinginkan ruangan dalam waktu cepat. Kini, banyak penghuni rumah menggunakan AC untuk melawan hawa panas, terlebih saat musim panas.
Melansir dari Science Times, ada dua jenis AC yang bisa dipilih, yakni AC tipe inverter dan non inverter.
Apa saja kelebihan dan kekurangan kedua jenis AC tersebut? Simak ulasannya di bawah ini.
Baca juga: Ingin Memasang AC di Rumah? Ini 6 Hal yang Perlu Diperhatikan
Perbedaan utama antara unit AC inverter dan unit non-inverter adalah kecepatan kompresor.
Untuk menghemat konsumsi energi, unit inverter dapat menurunkan kecepatan kompresornya setelah suhu ruangan mencapai suhu yang disetel pada termostat.
Ini berbeda dari kecepatan kompresor AC non-inverter, yang tetap pada satu kecepatan konstan selama penggunaan, bahkan ketika ruangan telah didinginkan hingga suhu yang disetel.
Namun, ledua jenis unit AC ini menggunakan sistem pendingin yang sama untuk mendinginkan ruangan.
Baca juga: 5 Posisi Pemasangan AC yang Harus Dihindari di Kamar Tidur
Baik unit AC inverter maupun non-inverter memerlukan perawatan pribadi dan profesional. Setiap enam bulan sekali, bersihkan AC menggunakan tenaga profesional.
Pembersihan ini akan membersihkan kotoran dari komponen internal unit AC. Kemudian, cuci filter setiap dua minggu sekali atau sesuai dengan kebutuhan untuk menjaga kualitas udara tetap segar.
Pada titik tertentu, Anda perlu memperbaiki kebocoran dan masalah refrigeran pada unit AC sehingga menghasilkan aliran udara yang lebih dingin.
Selain itu, Anda juga harus menjadwalkan pembersihan bahan kimia tahunan untuk memastikan unit bekerja optimal.
Baca juga: Simak, Ini Cara Memilih PK AC Sesuai Kebutuhan
Harga AC inverter biasanya 20-30 persen lebih tinggi dari unit AC non-inverter. Namun, soal biaya tagihan listrik, tergantung pada seberapa sering Anda menggunakan dan merawat unit AC.
Disarankan agar menggunakan AC inverter minimal selama empat jam guna memaksimalkan efisiensi energi untuk unit AC.
Beberapa pengguna mungkin melaporkan tidak ada perbedaan dalam konsumsi listrik saat AC menyala selama 24 jam. Namun, hal ini dapat membebani unit AC dan membatasi masa pakainya.
Baca juga: 5 Mitos Penggunaan AC yang Tidak Perlu Lagi Dipercaya
AC tipe inverter adalah versi lanjutan dari unit AC tradisional yang menjanjikan faktor pendinginan yang sama dengan konsumsi energi lebih rendah.
Namun, karena tipe inverter hanya akan menurunkan kecepatan kompresinya setelah ruangan mencapai suhu yang disetel, tidak disarankan untuk area yang sangat luas karena akan membutuhkan waktu untuk mendinginkan udara dalam ruangan.
Baca juga: Ketahui, Ini Suhu AC yang Ideal untuk Bayi
Di sisi lain, AC non-inverter, akan tetap mendinginkan ruangan, bahkan melewati suhu yang disetel, karena kompresor terus bekerja pada kecepatan yang sama meski mencapai suhu yang disetel di dalam ruangan.
Meski setiap jenis unit memiliki pro dan kontra, pilihlah unit AC yang sesuai dengan kebutuhan dan cocok untuk rumah Anda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.