Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Konsumen Anggap Suku Bunga KPR Jadi Hambatan Beli Rumah

Kompas.com - 31/08/2021, 19:47 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsumen kini memandang suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) yang cenderung masih tinggi sebagai hambatan dalam membeli rumah. Ini berdasarkan survei Rumah.com Consumer Sentiment Study.

Dalam survei yang dilakukan terhadap 1.000 orang responden tersebut, sebanyak 60 persen responden menganggap suku bunga KPR saat ini berada pada level yang tinggi dan bahkan sangat tinggi. Angka ini naik tipis dari semester sebelumnya, yakni 59 persen responden.

Masih tingginya tingkat suku bunga KPR juga mengakibatkan tingginya besaran angsuran KPR yang harus dibayar tiap bulan sehingga menjadi hambatan yang dihadapi ketika mengambil KPR. Hal ini dinyatakan oleh sekitar sepertiga responden atau sejumlah 34 persen responden.

Baca juga: 5 Hal yang Sering Dilupakan Orang Saat Membeli Rumah

Oleh karena itu, mayoritas responden mengharapkan pemerintah mengeluarkan kebijakan dan tindakan terutama agar bisa menurunkan suku bunga KPR.

Hal ini dinyatakan oleh 88 persen responden dan merupakan kenaikan dari 85 persen responden pada semester sebelumnya.

Pemerintah sebenarnya telah merespon harapan masyarakat tersebut. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 18-19 Agustus 2021 lalu memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50 persen.

Selain itu, BI telah juga memutuskan untuk melonggarkan rasio Loan to Value/Financing to Value (LTV/FTV) Kredit/Pembiayaan Properti menjadi paling tinggi 100 persen untuk semua jenis properti. Stimulus terakhir adalah perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas pembelian rumah tapak dan rumah susun.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Perlu Memeriksa Listrik Sebelum Membeli Rumah

Menurut Country Manager Rumah.com Marine Novita, yang paling penting dari adanya kebijakan dan stimulus dari pemerintah tersebut adalah pelaksanaannya.

Hal ini terlihat secara historis, langkah BI menurunkan suku bunga acuannya tidak langsung diikuti oleh kalangan perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit khususnya KPR.

"Sehingga walaupun suku bunga BI sudah turun namun industri properti tidak bisa segera langsung merasakan dampaknya," papar Marine dalam siaran pers, Selasa (31/8/2021).

Marine menjelaskan, secara umum dari hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2021 dapat disimpulkan bahwa lebih sedikit masyarakat yang menyatakan penundaan dalam transaksi properti daripada sebelumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com