Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kesalahan Mendekorasi Kamar Bayi yang Memengaruhi Kesehatan

Kompas.com - 13/03/2021, 07:22 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbeda dengan mendekorasi ruangan lainnya di dalam rumah, ketika mendekorasi kamar bayi faktor kesehatan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.

Seperti yang dilansir dari House Beautiful, Sabtu (13/3/2021), ada banyak hal yang harus dipersiapkan untuk kamar bayi daripada memilih palet warna, yakni dengan meletakkan dasar untuk kesehatan si kecil. 

 

Adapun yang harus diketahui adalah ada beberapa kesalahan yang harus dihindari saat mendekorasi kamar bayi, sebagai berikut. 

Baca juga: Sambut Bayi dengan Siapkan Kamar dan Perlengkapannya

1..Pelapis Lantai yang Salah

Karpet dapat mengandung beberapa bahan kimia beracun termasuk formaldehida, asetaldehida, benzena, toluena, perkloroetilen, dan PFOA. Karpet dapat memiliki potensi efek samping termasuk iritasi mata, hidung, dan tenggorokan.

Selain itu, berhati-hatilah dengan lantai kayu keras yang dilem atau diakhiri dengan noda beracun, lantai juga dapat berdampak negatif bagi kesehatan bayi baru lahir.

Disarankan untuk memilih pelapis lantai dengan hasil akhir tanpa VOC atau memilih karpet wol 100 persen.

2. Ventilasi yang Buruk

Debu yang terperangkap di dalam kamar tidur bayi akan menyebabkan masalah pernapasan dan iritasi lainnya. Hal ini berkaitan dengan ventilasi yang buruk di dalam kamar bayi.

 

Baca juga: 5 Kesalahan Saat Mendekorasi Kamar Bayi

Pastikan kamar bayi memiliki ventilasi yang baik, sehingga dapat menjadi tempat pertukaran udara. Selain itu, bersihkan kamar bayi secara berkala agar debu tidak menempel di beberapa benda di dalam ruangan tersebut.

3. Aroma Berlebih

Banyak penyegar dan pewangi ruangan yang dijual di beberapa toko, namun hindari untuk meletakkannya di dalam kamar bayi. Jika ingin menghadirkan aroma yang wangi, gunakan cara alami dengan memanfaatkan tanaman lavender.

4. Terlambat Mendekorasi

Kebanyakan orang mengecat kamar bayi satu atau dua minggu sebelum bayi lahir, tetapi disarankan untuk mempersiapkannya lebih awal. Bau cat dan perabotan baru, bisa menghilang selama berminggu-minggu.

Sebagai alternatif, pilih cat tanpa VOC, primer, dan noda, dan letakkan semua furnitur baru di garasi atau area penyimpanan sebelum memasukkannya ke dalam kamarnya.

Ilustrasi boks bayi. PIXABAY/ERIKA WITTLIEB Ilustrasi boks bayi.

5. Salah Memilih Kasur

Bayi baru lahir tidur 12-14 jam sehari, hal tersebut menjadikan boks bayi sebagai elemen terpenting kamar bayi.

Memiliki tekstil, kasur, bantalan, dan seprai yang tidak beracun dan alami, dapat membantu menjaga bayi Anda tetap aman.

Kasur yang terbuat dari bahan katun organik dan isinya serta menghindari penggunaan lateks dan bahan kimia lainnya adalah pilihan yang lebih sehat dan tidak beracun. Setelah Anda memilih kasur dan tempat tidur yang tepat, penting untuk mencuci semua tekstil dengan deterjen hipoalergenik.

Baca juga: Hal yang Harus Diperhatikan Saat Memilih Kasur Bayi

6. Terlalu Gelap

Cahaya alami yang berlimpah baik untuk semua manusia, tidak hanya bayi yang baru lahir. Tidak hanya kaya akan vitamin D, yang dikenal membantu dalam perang melawan kanker, tetapi cahaya juga dapat memengaruhi suasana hati anak.

Sebaliknya, cahaya yang redup telah terbukti menghambat neurotransmiter di otak bayi baru lahir. Dan pertimbangkan untuk menggunakan rona netral pada dinding dan langit-langit, yang dapat membantu mengurangi stimulasi berlebihan pada bayi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com