Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Konsumen Anggarkan Kurang dari Rp 500 Juta untuk Beli Rumah

Kompas.com - 16/02/2021, 18:44 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Situs pencarian properti Rumah.com dalam survei teranyar menyatakan, pencarian properti di kawasan Jabodetabek pada kuartal IV 2020 lalu turun 14 persen dibanding kuartal sebelumnya.

Akan tetapi, secara tahunan, pencarian properti di Rumah.com masih meningkat hingga dua kali lipat.

Menurut Country Manager Rumah.com Marine Novita, turunnya tren pencarian properti pada wilayah-wilayah di Jabodetabek erat kaitannya dengan siklus properti tahunan, di mana kuartal IV merupakan masa permintaan properti memang rendah akibat banyaknya pengeluaran orang di akhir tahun terkait kebutuhan belanja konsumtif dan liburan.

Baca juga: Sekarang Paling Tepat Membeli Rumah? Ini Penjelasannya

"Apalagi pandemi Covid-19 juga belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir sehingga orang juga menahan diri untuk pengeluaran besar," ujar Marine dalam keterangan tertulis, Selasa (16/2/2021).

Dampak pandemi Covid-19 juga terlihat dalam Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2021, di mana setiap satu dari dua responden mengaku menunda rencana pembelian properti pada masa pandemi ini.

Salah satu penyebab responden menunda pembelian propertinya adalah karena mereka merasa kesulitan untuk datang langsung ke lokasi properti. Selain itu mereka juga menghindari zona merah atau zona dimana terdapat banyak kasus Covid-19.

Dari 1.078 responden survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2021, sebanyak 66 persen menyediakan anggaran kurang dari Rp 500 juta untuk membeli properti.

Baca juga: Survei: Suku Bunga KPR Jadi Pertimbangan Utama dalam Membeli Rumah

Data ini sejalan dengan tren suplai properti, di mana peningkatan suplai lebih banyak terjadi di wilayah-wilayah pinggiran kota besar, yang masih menyediakan lahan dengan harga yang lebih terjangkau.

Sebanyak 57 persen responden mengatakan kedekatan lokasi perumahan dengan sarana transportasi umum seperti stasiun, terminal, atau halte bus menjadi faktor eksternal utama dalam membeli properti.

Sementara itu, 77 persen responden mengaku tak mempermasalahkan properti dengan fasilitas minimum, asal harganya lebih murah.

Marine menyimpulkan, pandemi Covid-19 membuat dampak low season di sektor properti semakin terasa pada kuartal IV 2020, di mana terjadi penurunan harga properti, kenaikan suplai, dan turunnya permintaan secara nasional.

 

Meski demikian, tren properti di sejumlah wilayah favorit masih tetap terjaga. Jawa Barat dan Banten tetap menunjukkan kenaikan harga properti, terutama di Depok, Bekasi, Cikarang serta Tangerang.

Hal lain yang dapat menjaga optimisme pasar properti di 2021 adalah masih tingginya pencarian properti secara tahunan.

Sementara itu, pembangunan infrastruktur transportasi umum dan jalan, baik jalan raya maupun jalan tol, masih menjadi daya tarik utama sebuah wilayah dari sudut pandang pencari properti.

Pembangunan infrastruktur ini juga mendorong kenaikan harga properti di wilayah seperti Cikarang dan Depok.

Baca juga: Menurut Survei, Minat Beli Rumah dengan KPR Syariah Masih Tinggi

Berdasarkan analisis tersebut, Rumah.com memprediksi pada kuartal I 2021, tren harga properti masih akan mengikuti siklus tren properti di mana pengembang akan kembali menaikkan harga properti. Kenaikan setidaknya akan terjadi secara kuartalan.

Marine menambahkan, turunnya harga properti dan naiknya suplai properti menunjukkan bahwa pasar properti masih berada dalam situasi buyer’s market. Bagi konsumen yang sudah siap secara finansial, inilah saat terbaik untuk membeli properti.

Konsumen akan dimanjakan oleh melimpahnya pilihan properti dengan harga yang bersaing. Bagi pengembang properti, wilayah-wilayah penyangga kota besar dengan pembangunan infrastruktur transportasi umum dan jalan tol masih akan menjadi incaran konsumen.

Rumah.com Consumer Sentiment Study ini adalah survei berkala yang diselenggarakan dua kali dalam setahun oleh Rumah.com bekerja sama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura. Hasil survei diperoleh berdasarkan 1.078 responden dari seluruh Indonesia yang dilakukan pada bulan Juli hingga Desember 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com