Di sisi lain, kondensasi menyebabkan kelembapan, lingkungan yang mendukung pertumbuhan jamur dan lumut. Jamur ini menyebabkan lapisan cat terangkat dan mengelupas. Kondensasi, yang biasanya terjadi selama dan setelah hujan, juga dapat merusak lapisan cat baru.
3. Permukaan tidak disiapkan dengan benar untuk dicat
Agar lapisan cat dapat menempel dengan baik, permukaannya harus disiapkan dengan baik. Jika cat diaplikasikan pada permukaan yang tidak rata atau belum dilapisi, tidak butuh waktu lama sebelum cat mulai menggelembung dan mengelupas.
Faktor lain, seperti senyawa sambungan yang tidak lengkap dan pita jahitan yang tidak ditempatkan dengan benar, juga dapat menghalangi cat untuk menempel dengan benar.
Baca juga: Pilihan Warna Cat Dinding Terbaik untuk Ruang Kerja di Rumah
4. Permukaan dinding kotor sebelum dicat
Cat tidak menempel pada permukaan dinding yang kotor. Jika cat diaplikasikan pada permukaan yang sangat kotor, cat akan segera menggelembung dan menyebabkan lapisan cat rontok.
Pastikan untuk menyeka permukaan dinding sebelum mengecatnya. Meskipun kamu tidak melihat sesuatu yang kotor, sesuatu yang tidak terlihat oleh mata seperti debu (seperti sisa dari drywall yang baru diampelas) dapat menghalangi cat untuk menempel dengan benar.
5. Permukaan terkena suhu tinggi dan sinar matahari yang intens
Cat tidak melekat dengan baik ke permukaan dengan suhu di atas kisaran atmosfer standar. Temperatur tinggi menyebabkan cat lebih cepat kering, mencegah lapisan membentuk ikatan yang kuat.
Di sisi lain, sinar matahari yang intens membuat cat minyak menjadi rapuh dan rentan retak. Cat lateks dan elastis mengembang dan mengerut saat terkena matahari, melemahkan ikatan perekatnya.
Baca juga: Simak, Cara Alami Menghilangkan Bau Cat
6. Jenis cat yang digunakan tidak sesuai dengan bahan permukaan
Beberapa permukaan mengandung zat yang bereaksi dengan cat, menghambat kompatibilitas. Misalnya, kayu baru atau kayu yang diawetkan dengan buruk menghasilkan minyak alami yang mencegah perekatan cat secara efektif.