Jika ikan cupang berenang secara vertikal, perhatikan tanda-tanda pembengkakan di sekitar perut, kelesuan, dan postur tubuh yang bengkok.
Kondisi air yang tidak memadai, infeksi, sembelit, dan cedera dapat menyebabkan penyakit kandung kemih, tapi itu tidak menular.
Baca juga: 8 Hal yang Bisa Menyebabkan Ikan Cupang Mati Mendadak
3. Sembelit
Sembelit bisa terjadi akibat pola makan yang tidak tepat atau makan berlebihan. Penyakit ini kedengarannya tidak terlalu serius, tapi lebih dari mampu melemahkan kemampuan ikan cupang untuk berenang, yang menyebabkan perilaku tidak normal seperti berenang vertikal.
Jika cupangmu mengalami sembelit atau konstipasi, kotorannya akan berserabut dan tidak akan jatuh ke dasar air. Sembelit hanya memengaruhi kemampuan ikan cupang untuk berenang jika sudah parah. Ikan juga akan menjadi lesu.
4. Ukuran akuarium kecil
Seperti kebanyakan ikan, cupang tidak menyukai akuarium kecil. Mereka membutuhkan setidaknya akuarium berukuran 5 galon atau sekitar 19 liter untuk berenang dengan benar.
Akuarium dan mangkuk kecil akan memicu stres. Pun ikan yang stres cenderung menunjukkan perilaku abnormal seperti berenang naik turun.
Baca juga: Cara Menangani Ikan Cupang yang Dibeli Online Ketika Baru Datang
Beberapa ikan hanya mencari jalan keluar. Mereka ingin melarikan diri dari kurungan, tetapi mereka tidak dapat menemukan jalan keluar.
Jika kamu gagal memperbaiki situasinya, ikan cupang dapat mengalami gejala yang lebih parah seperti kehilangan nafsu makan.
5. Kondisi air yang buruk
Ikan cupang tidak bisa hidup di akuarium yang kotor dan tidak dirawat dengan baik. Mereka membutuhkan suhu yang berkisar antara 24-27 derajat celcius dan pH air 7,0.
Airnya tidak boleh terlalu panas atau terlalu dingin. Jika suhu berubah drastis, itu bisa mematikan ikan karena mereka kaget atau terguncang.