JAKARTA, KOMPAS.com - Ikan cupang tiba-tiba berenang secara vertikal atau berdiri? Tentu ini bisa menjadi hal yang bisa membuat panik setiap pemilik ikan cupang.
Normalnya ikan cupang berenang secara horizontal, alias mendatar dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
Dan, apabila ikan cupang yang kamu miliki berenang secara vertikal, bisa dikatakan bahwa ikan cupangmu memiliki permasalahan yang bisa berhubungan dengan kesehatannya.
Dilansir beberapa sumber, Jumat (5/2/2021), pada artikel kali ini akan dibahas mengenai beberapa penyebab yang bisa membuat ikan cupang berenang secara vertikal, sehingga terlihat tidak normal.
Ada banyak faktor yang membuat ikan cupang berenang vertikal. Ikan cupang biasanya berenang secara vertikal karena penyakit yang mendasari, seperti penyakit kandung kemih, sembelit, dan infeksi.
Ikan cupang yang berenang vertikal juga terjadi ketika kondisi air buruk atau jika akuariumnya terlalu kecil. Meski begitu, ikan cupang yang berenang naik turun hanya bisa menjadi masalah kepribadian.
Namun, dilihat dari kanal Youtube Idn Aquatics, ikan cupang yang berenang vertikal juga bisa disebabkan oleh faktor cacat genetik atau karena ikan terjatuh ke luar akuarium yang menyebabkan pinggangnya patah.
Karena ikan cupang tidak dapat berbicara, kamu harus mengamati perilakunya untuk mengukur mood dan kesehatannya. Perilaku yang tidak normal biasanya berarti ada sesuatu yang tidak beres.
Perilaku berenang vertikal biasanya tidak normal. Ikan cupang tidak boleh berenang naik turun. Dan apabila ikan cupangmu berenang secara vertikal, kamu harus mengidentifikasi alasannya.
Melansir Pet Fish Online, beberapa penyebab umum ikan cupang berenang tidak menentu dan vertikal meliputi:
1. Kepribadian
Ikan cupang adalah makhluk yang aneh dan sulit ditebak. Kamu tidak selalu bisa memprediksi kepribadian mereka. Tidak setiap cupang yang berenang naik turun akuarium mengalami stres.
Untuk beberapa ikan, perilaku ini normal, terutama jika tidak sering terjadi. Kamu tidak perlu khawatir kecuali ada tanda-tanda masalah tambahan.
Kamu harus mengamati dengan cermat penampilan ikan cupangmu untuk menentukan bahwa ia berenang seperti itu karena alasan kepribadian.
Jika cupangmu juga tampak lamban dan kembung, misalnya, kamu harus menganggap serius perilaku renangnya.
2. Penyakit kandung kemih
Jika ikan cupangmu berenang tidak teratur, penyakit kandung kemih harus menjadi pertimbangan pertamamu. Itu karena penyakit itu terkait dengan isi perut atau kantung berisi gas yang memengaruhi keseimbangan ikan di dalam air.
Saat kandung kemih menyerang, kemampuan berenang ikan cupang menurun. Itu karena gas yang terperangkap memaksa ikan mengapung.
Oleh karena itu, setiap cara berenang ikan cupang yang tidak beraturan harus dikaitkan dengan kandung kemih.
Jika ikan cupang berenang secara vertikal, perhatikan tanda-tanda pembengkakan di sekitar perut, kelesuan, dan postur tubuh yang bengkok.
Kondisi air yang tidak memadai, infeksi, sembelit, dan cedera dapat menyebabkan penyakit kandung kemih, tapi itu tidak menular.
3. Sembelit
Sembelit bisa terjadi akibat pola makan yang tidak tepat atau makan berlebihan. Penyakit ini kedengarannya tidak terlalu serius, tapi lebih dari mampu melemahkan kemampuan ikan cupang untuk berenang, yang menyebabkan perilaku tidak normal seperti berenang vertikal.
Jika cupangmu mengalami sembelit atau konstipasi, kotorannya akan berserabut dan tidak akan jatuh ke dasar air. Sembelit hanya memengaruhi kemampuan ikan cupang untuk berenang jika sudah parah. Ikan juga akan menjadi lesu.
4. Ukuran akuarium kecil
Seperti kebanyakan ikan, cupang tidak menyukai akuarium kecil. Mereka membutuhkan setidaknya akuarium berukuran 5 galon atau sekitar 19 liter untuk berenang dengan benar.
Akuarium dan mangkuk kecil akan memicu stres. Pun ikan yang stres cenderung menunjukkan perilaku abnormal seperti berenang naik turun.
Beberapa ikan hanya mencari jalan keluar. Mereka ingin melarikan diri dari kurungan, tetapi mereka tidak dapat menemukan jalan keluar.
Jika kamu gagal memperbaiki situasinya, ikan cupang dapat mengalami gejala yang lebih parah seperti kehilangan nafsu makan.
5. Kondisi air yang buruk
Ikan cupang tidak bisa hidup di akuarium yang kotor dan tidak dirawat dengan baik. Mereka membutuhkan suhu yang berkisar antara 24-27 derajat celcius dan pH air 7,0.
Airnya tidak boleh terlalu panas atau terlalu dingin. Jika suhu berubah drastis, itu bisa mematikan ikan karena mereka kaget atau terguncang.
Kamu juga harus menjaga kadar amonia dan nitrit pada 0. Selain itu, nitrat harus kurang dari 20 ppm. Kamu tidak bisa membiarkan amonia menumpuk.
Jika demikian, ikan cupang akan terluka, insangnya terbakar, sakit, dan akhirnya mati. Tetapi sebelum mereka mati, mereka akan menunjukkan ketidaknyamanannya melalui tindakan seperti berenang secara vertikal.
Itulah salah satu alasan mengapa kamu sebenarnya tidak bisa memelihara ikan cupang di akuarium kecil. Jika kamu melakukannya, unsur beracun seperti amonia mungkin terbentuk terlalu cepat.
Hal yang sama berlaku untuk makan berlebih, kelimpahan makanan menyebabkan banyak pemborosan. Itu, pada gilirannya, berkontribusi pada konsentrasi amonia di dalam air.
6. Menyimpan terlalu banyak ikan cupang
Penyimpanan berlebih adalah penyebab potensial lain dari penumpukan amonia. Semakin banyak ikan yang kamu miliki, semakin banyak makanan yang mereka makan, dan semakin banyak limbah yang mereka hasilkan.
Selain amonia, kamu juga harus mempertimbangkan kekurangan oksigen.
Akuarium yang dipenuhi ikan cupang tidak dapat mengisi oksigennya dengan cukup cepat untuk memenuhi kebutuhan penghuninya.
Itu juga membatasi kebebasan cupang serta mendorong serangan hama. Tekanan yang disebabkan oleh semua faktor ini dapat menyebabkan berenang vertikal pada cupang.
7. Patah pinggang
Ikan cupang yang alami patah pinggang sebenarnya tidak hanya karena terjatuh, tapi bisa juga faktor gen atau suatu penyakit. Patah pinggang pada ikan cupang membuat mereka meringkuk, sehingga cara berenangnya menjadi vertikal.
https://www.kompas.com/homey/read/2021/02/05/150200076/penyebab-ikan-cupang-berenang-secara-vertikal-atau-berdiri