Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2021, 11:21 WIB
Abdul Haris Maulana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Daun keriting merupakan salah satu dari sekian permasalahan pada tanaman cabai yang sering terjadi saat proses membudidayakannya.

Daun cabai yang menjadi keriting disebabkan oleh serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) yang berasal dari golongan hama.

Hama yang menyerang menjadi faktor terbesar penyebab terjadinya kegagalan pertumbuhan pada tanaman cabai, daun keriting menjadi salah satu contoh kerusakan atau kegagalan pertumbuhan.

Baca juga: Mengapa Tanaman Cabai Menguning dan Rontok? Ini Sebabnya

Hama kutu daun merupakan penyebab daun keriting pada tanaman cabai. Biasanya hama ini muncul atau terdapat di belakang daun.

Jenis hama yang menyebabkan daun keriting pada tanaman cabai adalah trhips, tungau dan aphids. Selain tanaman cabe, ketiga hama itu juga bisa menyerang tanaman lainnya.

Di saat musim penghujan yang terjadi seperti sekarang ini, biasanya hama kutu daun akan sangat banyak perkembangan dan populasinya, sehingga mudah muncul pada tanaman.

Oleh karena itu, apabila hama ini sudah mulai menyerang tanaman cabai yang kamu miliki, maka segera basmi untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Baca juga: Trik Membuat Tanaman Cabai Tumbuh Lebat

Untuk pembasmian hama kutu daun yang menyebabkan daun keriting pada tanaman cabai tidaklah sulit dan sangat bisa untuk segera kamu praktikkan.

Dikutip dari tayangan kanal Youtube Tanaman Rumah, Kamis (4/2/2021), cara membasmi hama penyebab daun keriting pada tanaman cabai adalah dengan menggunakan kombinasi perpaduan air, sabun pencuci piring, minyak, dan jeruk nipis.

Campuran bahan-bahan yang disebutkan di atas disebut efektif untuk membunuh hama kutu daun penyebab keriting daun pada tanaman cabai.

Berikut ini cara pembuatan larutan untuk membasmi hama kutu daun yang menyebabkan daun keriting pada tanaman cabai.

 

Bahan-bahan

  • Botol semprotan
  • Air 2 liter
  • 1 sampai 2 sendok makan sabun cuci piring
  • 1 sendok makan minyak goreng
  • 1 buah jeruk nipis

Cara pembuatan

1. Isi 2 liter air ke dalam semprotan

2. Masukkan 1 atau 2 sdm sabun pencuci piring ke dalam botol semprot, atau buar saja sampai berbusa.

3. Agar lebih efektif lagi dalam pembasmiannya, tambahkan 1 irisan jeruk nipis yang diperas, lalu ambil airnya dan masukkan ke dalam botol semprot yang berisi air sabun cuci piring.

4. Selanjutnya tambahkan 1 sendok makan minyak goreng ke dalam botol semprot.

5. Setelah semua bahan dimasukkan ke dalam botol semprot, kocok sampai merata dan larutan siap digunakan.

Baca juga: Manfaat Bawang untuk Mengobati Tanaman Cabai yang Layu

Cara pengaplikasian

Semprotkan keseluruhan daun tanaman cabai yang terserang hama kutu daun. Semprot mulai dari atas sampai ke belakang daun yang terdapat hama.

Untuk penyemprotan ini baiknya dilakukan di sore hari saat cuaca tidak lagi terik, bisa dimulai dari jam 5 sore ke atas.

Setelah penyemprotan larutan, diamkan selama 20 menit atau maksimalnya 30 menit. Dalam waktu tersebut, larutan bekerja untuk membasmi hama kutu daun.

Setelah waktu sekitar 20 menit lebih perhatikan keadaan hamanya, dapat dipastikan hama kutu daun sudah mati.

Baca juga: Cara Mudah Membasmi Hama pada Tanaman Cabai

Catatan penting

Setelah hama kutu daun terbasmi dengan disemprot air sabun jeruk nipis dan minyak goreng, tanaman cabai harus dibilas kembali dengan air bersih.

Bilas kembali daun tanaman dengan air bersih karena tanaman cabai tidak tahan dengan kandungan sabun cair jika dibiarkan berlama-lama atau tidak dibilas. Proses pembasmian hama kutu daun pun selesai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com