Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Asal, Ini Waktu Terbaik dan Terburuk Memangkas Pohon Jeruk

Kompas.com - 14/05/2024, 10:15 WIB
Sasha Andini,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS. com - Pemangkasan merupakan salah satu perawatan tanaman yang harus dilakukan secara rutin. 

Salah satu tujuan memangkas tanaman adalah menjaga kualitas dan kesehatan tanaman. 

Baca juga: Penyebab Jeruk Nipis Berwarna Kuning, Bisakah Dikonsumsi?

Memangkas tanaman dilakukan dengan memotong sebagian cabang atau ranting tanaman yang tidak diperlukan. 

Ada beberapa tanaman yang perlu dipangkas, salah satunya pohon jeruk. Namun, pohon jeruk dasarnya sensitif serta memerlukan perhatian ekstra dalam perawatannya. 

Pohon jeruk memiliki cabang-cabang yang rapuh dan tipis sehingga mudah rusak meski tidak sengaja.

Walau begitu, pohon jeruk tetap harus dipangkas, tetapi tidak harus dilakukan sepanjang tahun. Memangkas pohon jeruk dalam setahun dapat mencegah kerusakan dan penyakit. 

Untuk membantu Anda, dilansir dari House Digest, Selasa (14/5/2023), berikut waktu terbaik dan terburuk memangkas pohon jeruk

Baca juga: Cara Menanam Jeruk Nipis agar Berbuah Cepat dan Lebat

Waktu terbaik memangkas pohon jeruk 

Ilustrasi pohon jeruk Mandarin. Shutterstock/Vladeep Ilustrasi pohon jeruk Mandarin.
Waktu terbaik memangkas pohon jeruk adalah pada akkhir musim semi. Namun, ini sangat bergantung pada kapan daerah Anda mengalami cuaca beku terakhir, yang dapat bervariasi.

Jika tinggal di daerah beriklim hangat atau tempat dengan musim dingin yang panjang, memangkas pohon jeruk pada musim panas harus dihindari dan pemangkasan ringan pada musim dingin harus dibatasi.

Jangka waktu ini biasanya berlangsung antara Februari dan April. Selama waktu ini, embun beku tidak akan merusak cabang, sengatan matahari tidak dapat merusak pertumbuhan baru, dan tidak ada risiko kehilangan hasil buah. 

Baca juga: Jangan Salah, Ini Cara Menyimpan Jeruk agar Tetap Segar

Anda dapat melakukan pemangkasan paling banyak pada pertengahan hingga akhir musim semi, menyingkirkan cabang yang sakit atau rusak, dahan yang lebih besar, dan apa pun yang menghambat pertumbuhan atau membuat pohon tampak kurus.

Karena pohon jeruk sensitif, pastikan alat pemangkasan yang digunakan tajam dan bersih. Bisa menggunakan gunting kebun dan gunting untuk pot kecil berisi tanaman jeruk atau gergaji atau gergaji mesin untuk pohon besar.

Luka yang disebabkan oleh pemangkasan akan memiliki lebih banyak waktu untuk sembuh sebelum musim panas tiba dan akan terbebas dari pengaruh dingin yang tidak terduga.

Balut luka pada pohon jeruk menggunakan kayu manis untuk membantu membunuh jamur, yang bisa masuk ke pohon dan mendatangkan malapetaka pada tanaman. 

Baca juga: 4 Penyakit yang Sering Menyerang Pohon Jeruk dan Cara Mengobatinya

Waktu terburuk memangkas pohon jeruk

Ilustrasi pohon jeruk.Shutterstock/elwynn Ilustrasi pohon jeruk.
Memangkas pohon jeruk akan meningkatkan kesehatannya dan menghasilkan lebih banyak produksi buah, tetapi ada waktu-waktu tertentu dalam setahun yang tidak boleh dilakukan.

Pertama dan terpenting, pemangkasan besar-besaran tidak boleh dilakukan selama musim panas karena dapat menyebabkan cabang-cabang yang tidak tahan terhadap terik matahari terpapar sehingga dapat mati.

Sebaliknya, usahakan mengapur cabang dan batang pohon jeruk dengan cat selama bulan-bulan terpanas untuk mencegah sengatan matahari. 

Baca juga: 6 Bunga Ini Mengeluarkan Aroma Jeruk yang Menyegarkan

Memangkas pohon jeruk pada musim dingin juga tidak boleh dilakukan. Hal ini karena pohon jeruk memperlambat pertumbuhan cabangnya pada musim terdingin ini, yang berarti luka terbuka akan sulit disembuhkan saat cuaca dingin. 

Selain itu, memangkas pohon jeruk pada musim atau cuaca dingin dapat membuat tanaman rentan mati. JIika mau memangkasnya, lakukan sedikit pemotongan dan hanya membuang cabang kecil yang ada. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mudah, Begini Cara Membuat Sabun Cuci Baju di Rumah

Mudah, Begini Cara Membuat Sabun Cuci Baju di Rumah

Do it your self
Cara Membersihkan Dinding Dapur yang Dicat

Cara Membersihkan Dinding Dapur yang Dicat

Do it your self
5 Pengharum Ruangan Alami, Bikin Rumah Lebih Segar

5 Pengharum Ruangan Alami, Bikin Rumah Lebih Segar

Housing
7 Inspirasi Gorden Kamar Tidur yang Estetik dan Fungsional

7 Inspirasi Gorden Kamar Tidur yang Estetik dan Fungsional

Decor
6 Kegunaan Minyak Zaitun untuk Membersihkan Rumah

6 Kegunaan Minyak Zaitun untuk Membersihkan Rumah

Do it your self
6 Ide Kamar Cantik untuk Anak Perempuan

6 Ide Kamar Cantik untuk Anak Perempuan

Decor
3 Penyebab Mesin Pencuci Piring Berbau dan Cara mengatasinya

3 Penyebab Mesin Pencuci Piring Berbau dan Cara mengatasinya

Home Appliances
Cara Menghilangkan Stiker di Kaca Jendela, Bisa Pakai Cuka

Cara Menghilangkan Stiker di Kaca Jendela, Bisa Pakai Cuka

Do it your self
Mudah, Cara Memperbanyak Tanaman Hias Lidah Mertua

Mudah, Cara Memperbanyak Tanaman Hias Lidah Mertua

Pets & Garden
5 Barang Kamar Tidur yang Sebaiknya Dibeli Bekas

5 Barang Kamar Tidur yang Sebaiknya Dibeli Bekas

Housing
Mesin Cuci Bukaan Depan Vs Mesin Cuci Bukaan Atas, Mana yang Terbaik?

Mesin Cuci Bukaan Depan Vs Mesin Cuci Bukaan Atas, Mana yang Terbaik?

Home Appliances
7 Perawatan Kulkas yang Dapat Menurunkan Tagihan Listrik

7 Perawatan Kulkas yang Dapat Menurunkan Tagihan Listrik

Home Appliances
5 Cara Merawat Sepatu Kulit agar Tetap Berkilau dan Awet

5 Cara Merawat Sepatu Kulit agar Tetap Berkilau dan Awet

Do it your self
Bawa Hoki, Ini Cara Merawat Tanaman Lucky Bamboo di Dalam Ruangan

Bawa Hoki, Ini Cara Merawat Tanaman Lucky Bamboo di Dalam Ruangan

Pets & Garden
6 Penyebab Pakaian Berbulu

6 Penyebab Pakaian Berbulu

Home Appliances
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com