Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arti Penting Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia...

Kompas.com - 13/04/2024, 09:23 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Paus Fransiskus sebenarnya telah merencanakan kunjungan ke Indonesia sejak 2020, namun belum bisa terlaksana karena pandemi Covid-19.

Dua Perspektif

Dubes Trias Kuncahyono, berpandangan dalam melihat makna kunjungan Paus ini, perlu didasarkan pada dua hal.

Pertama, Paus adalah pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia. Maka, kunjungan tersebut adalah kunjungan gembala (pastor) pada dombanya (umatnya) atau kunjungan Paus pada umatnya.

Baca juga: Paus Fransiskus Beri Penghormatan untuk Tentara Ukraina yang Tewas dalam Perang Lawan Rusia

Kehadiran pastor pada umatnya tentu yang pertama-tama adalah untuk menyapa, memberikan kebahagiaan, meneguhkan iman, dan memperkuat semangat merasul serta melayani.

Kedua, Paus adalah Kepala Negara Takhta Suci. Maka, sebagaimana kunjungan seorang kepala negara ke sebuah negara, tujuannya untuk meningkatkan dan mengokokohkan hubungan kedua negara. 

"Dari dua hal tersebut maka kita katakan kunjungan Paus ke Indonesia memiliki arti penting tidak hanya bagi umat Katolik di Indonesia. Melainkan juga bagi bangsa Indonesia yang multi-agama," jelas Dubes Trias dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com dari KBRI Takhta Suci pada Sabtu (13/4/2024).

Dengan demikian, ucap dia, kunjungan Paus Fransiskus juga penting bagi seluruh umat beragama.

"Kunjungan ini diharapkan akan memperkuat pesan toleransi, persatuan, dan perdamaian dunia," terangnya.

Semangat persaudaraan

Dubes Trias menyampaikan, selama ini, Paus Fransiskus selalu memerjuangkan semangat persaudaraan, perdamaian, toleransi, serta menjaga kerukunan antar-umat beragama di dunia.

Lewat Dokumen Abu Dhabi (The Document on Human Fraternity for World Peace and Living Together) yang diteken pada 4 Februari 2019 oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar al Ashar, Mesir, Ahmad al-Tayyib di Abu Dhabi, misalnya.

Baca juga: Saat Pimpin Misa Paskah 2024, Paus Fransiskus Perbarui Seruan Gencatan Senjata di Gaza

Kedua pemimpin agama itu mengajak seluruh umat beragama untuk membangun dan memelihara persaudaraan dan perdamaian.

Dokumen Abu Dhabi ini menjadi peta jalan yang sungguh berharga untuk membangun perdamaian dan menciptakan hidup harmonis di antara umat beragama.

Selain itu, dokumen berisi beberapa pedoman hidup bersaudara yang harus disebarluaskan ke seluruh dunia. 

Sementara itu, lewat ensiklik "Fratelli Tutti" yang artinya "kita semua adalah saudara", Paus mengingatkan semua orang bersaudara.

Ensiklik ini bertujuan untuk mendorong keinginan akan persaudaraan dan persahabatan sosial. Pandemi Covid-19 menjadi latar belakang ensiklik tersebut tersusun.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com