DAKAR, KOMPAS.com - Hasil akhir Pilpres Senegal pada 24 Maret telah diumumkan pada Jumat (29/3/2023) lalu.
Nama Bassirou Diomaye Faye keluar sebagai pemenang dengan berhasil meraup jumlah suara 54,2 persen.
Sementara, di bawahnya ada Amadou Ba yang menerima suara 35,7 persen dan Aliou Mamadou yang mengumpulkan suara 2,8 persen.
Baca juga: Presiden Senegal Tunda Pilpres ke Desember, Picu Bentrokan, 3 Orang Tewas
Sedangkan mantan Wali Kota Dakar, Khalifa Sall, mengumpulkan suara sebanyak 1,5 persen.
Sebanyak 15 kandidat sisanya tidak meraih 1 persen suara dalam pemilu yang mencatat jumlah pemilih sebesar 61,3 persen tersebut.
Faye akan resmi menggantikan Presiden Macky Sall setelah mengambil sumpah jabatan dalam sebuah upacara pada Selasa (2/4/2024).
Pada saat-saat terakhir kampanye pemilu lalu, presiden terpilih Senegal Bassirou Diomaye Faye sempat terlihat melangkah ke atas panggung sambil menggandeng tangan kedua istrinya, Marie dan Absa.
Ini adalah pemandangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam politik nasional negara Afrika Barat itu.
Poligami adalah praktik tradisional dan religius yang tertanam kuat dalam budaya Senegal yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Marie Khone, yang sampai saat ini jarang menjadi sorotan, berasal dari desa yang sama dengan Faye (44).
Mereka menikah 15 tahun yang lalu dan memiliki empat orang anak.
Faye kemudian menikahi istri keduanya, Absa, lebih dari setahun yang lalu.
Baca juga: Guru Mengaji di Senegal Ditangkap karena Perkosa 27 Murid
"Ini adalah pengakuan tertinggi atas tradisi poligami di puncak negara, dengan situasi yang mencerminkan realitas Senegal," kata sosiolog Djiby Diakhate, sebagaimana dilansir AFP.
Menurutnya, banyak pria memuji praktik poligami, sementara perempuan cenderung tetap "tidak percaya".
Poligami telah lama menimbulkan kontroversi dan penampilan Faye di depan umum dengan dua istri di sisinya telah membuatnya menjadi bahan pembicaraan utama di media, dunia maya, dan di rumah-rumah, yang memicu reaksi beragam.
"Menjadi istri kedua lebih cocok untuk saya daripada menjadi istri pertama," ujar penyanyi terkenal Mia Guisse dengan bangga dalam sebuah video yang baru-baru ini menjadi viral.
Sosiolog ternama Fatou Sow Sarr mengatakan di X, bahwa poligami, monogami, poliandri adalah model perkawinan yang ditentukan oleh sejarah setiap bangsa.
"Model-model ini sekarang bersaing dengan pernikahan homoseksual," tambahnya.
Di Senegal sendiri, homoseksualitas dapat dihukum antara satu hingga lima tahun penjara.
"Saya benar-benar berpikir bahwa Barat tidak memiliki legitimasi untuk menghakimi budaya kita," tambah Sarr.
Baca juga: Polisi Senegal Tangkap 3 Tersangka Kebakaran RS yang Tewaskan 11 Bayi
Namun demikian, banyak perempuan Senegal mengatakan bahwa mereka menganggap poligami sebagai sesuatu yang munafik dan tidak adil.
Sementara Komite Hak Asasi Manusia PBB mengatakan dalam sebuah laporan pada tahun 2022 bahwa poligami merupakan bentuk diskriminasi terhadap perempuan dan harus diakhiri
.