Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa di Papua Nugini, 5 Orang Tewas, 1.000 Rumah Hancur

Kompas.com - 25/03/2024, 14:13 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

PORT MORESBY, KOMPAS.com - Gempa berkekuatan magnitudo 6,9 pada Minggu (24/3/2024) pagi mengguncang Papua Nugini hingga menewaskan lima orang dan sekitar 1.000 rumah hancur.

Menurut Gubernur Sepik Timur Allan Bird pada Senin (25/3/2024), tim darurat masih menilai dampak dari gempa yang merusak sebagian besar wilayah provinsinya.

"Sejauh ini, sekitar 1.000 rumah telah hancur," ujarnya dikutip dari AFP seraya menambahkan bahwa puluhan desa yang terletak di tepi Sungai Sepik sudah dilanda banjir besar ketika gempa terjadi.

Baca juga: Jepang Bakal Bangun Perumahan Sementara bagi Para Korban Gempa

Komandan polisi provinsi Christopher Tamari mengatakan bahwa pihak berwenang telah mencatat lima kematian tetapi jumlah korban jiwa bisa jadi lebih banyak.

Foto-foto yang diambil setelah gempa di Papua Nugini menunjukkan rumah-rumah kayu yang rusak ambruk karena terendam air banjir setinggi lutut di sekitarnya.

Gempa bumi biasa terjadi di Papua Nugini, yang terletak di puncak “Cincin Api” seismik.

Sebuah busur aktivitas tektonik intens yang membentang melalui Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.

Meski bencana ini jarang menimbulkan kerusakan luas di dataran tinggi hutan yang jarang penduduknya, namun bencana tersebut dapat memicu tanah longsor.

Banyak dari sembilan juta warga negara kepulauan ini tinggal di luar kota-kota besar, dimana medan yang sulit dan kurangnya jalan yang ditutup dapat menghambat upaya pencarian dan penyelamatan.

Perdana Menteri James Marape telah menyetujui paket pendanaan darurat sebesar US$130 juta (Rp 20 triliun) untuk membantu upaya pemulihan setelah serentetan bencana alam di seluruh negeri.

Baca juga: Gempa Magnitudo 7,0 Guncang Perbatasan China-Kirgistan

"Papua Nugini baru-baru ini dilanda gempa bumi, banjir akibat hujan lebat dan tanah longsor, gelombang pasang, angin kencang, dan lain-lain," katanya dalam pernyataan Minggu malam setelah gempa.

Sebelumnya, banjir, tanah longsor dan hujan lebat awal bulan ini menewaskan sedikitnya 23 orang di wilayah Dataran Tinggi pedalaman Papua Nugini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com