Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejolak Politik Vietnam, Presiden Mundur meski Baru Setahun Menjabat

Kompas.com - 24/03/2024, 14:53 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: David Hutt/DW Indonesia

HANOI, KOMPAS.com - Sistem komunis satu partai di Vietnam pernah dikenal karena sifatnya yang mudah ditebak. Namun, pengunduran diri mendadak Presiden Vo Van Thuong pada Rabu (20/3/2024), setelah hanya satu tahun menjabat, menjadikannya presiden dengan masa jabatan terpendek di negara komunis tersebut.

Pengunduran diri ini juga menunjukkan semakin kacaunya politik di Hanoi.

Komite Sentral Partai Komunis Vietnam bertemu pada Rabu (20/3/2024) untuk menerima pengunduran diri Thuong karena "pelanggaran” dan "kekurangan,” kata Partai Komunis secara resmi.

Baca juga: Presiden Vietnam Mundur Usai Setahun Menjabat, Stabilitas Nasional Dipertanyakan

Pengunduran diri tersebut juga disetujui oleh parlemen Vietnam pada Kamis (21/3/2024).

Banyak pengamat Vietnam telah memperkirakan kejatuhannya selama berminggu-minggu.

Thuong kini menjadi presiden kedua yang mengundurkan diri dalam beberapa tahun terakhir di tengah tindakan keras pemberantasan korupsi yang telah menjatuhkan banyak politisi terkemuka di negara Asia Tenggara tersebut.

Selama 18 bulan terakhir, tidak hanya dua presiden yang dipaksa mengundurkan diri, tetapi dua wakil perdana menteri dan satu lagi anggota Politbiro juga diberhentikan.

Politbiro yang dipilih pada Kongres Nasional terakhir pada 2021 telah dikurangi dari 18 anggota menjadi 14 anggota, menjadikannya yang terkecil dalam sejarah saat ini.

Apa yang melatarbelakangi kejatuhan presiden?

Kejatuhan Thuong kemungkinan merupakan hasil dari penyelidikan yang sedang berlangsung dan melibatkan perusahaan real estat Phuc Son Group.

Perusahaan itu dituduh melakukan korupsi besar-besaran di provinsi Quang Ngai, di mana Thuong menjadi ketua partainya antara 2011 dan 2014.

Menurut beberapa laporan media, salah satu kerabat Thuong dituduh menerima suap sebesar 2 juta euro (Rp 34,2 miliar) dari grup real estat tersebut.

Ketua Komite Rakyat Provinsi Quang Ngai saat ini, Dang Van Minh, dan mantan ketuanya, Cao Khoa, ditangkap pada awal Maret karena skandal ini.

Nguyen Xuan Phuc, pendahulu Thuong sebagai presiden, mengundurkan diri tahun lalu karena "pelanggaran dan kesalahan” yang dilakukan pejabat di bawah kendalinya, yang diyakini merujuk pada korupsi di pemerintahan selama pandemi Covid-19.

Nguyen Phu Trong, Sekretaris Jenderal Partai Komunis, melancarkan kampanye antikorupsi besar-besaran yang telah menjatuhkan banyak politisi paling berkuasa di Vietnam.SNA via DW INDONESIA Nguyen Phu Trong, Sekretaris Jenderal Partai Komunis, melancarkan kampanye antikorupsi besar-besaran yang telah menjatuhkan banyak politisi paling berkuasa di Vietnam.
Thuong mulai menjabat dengan mengeklaim bahwa ia "bertekad untuk memerangi korupsi" sejalan dengan apa yang disebut kampanye antikorupsi "tungku yang menyala-nyala" dari Nguyen Phu Trong, sekretaris jenderal Partai Komunis.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com