Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Keamanan Tinggi, Presiden Taiwan Tak Disarankan Kunjungi Laut China Selatan

Kompas.com - 21/03/2024, 15:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

TAIPEI, KOMPAS.com - Pejabat tinggi keamanan Taiwan tidak merekomendasikan Presiden Tsai Ing-wen untuk mengunjungi Laut China Selatan.

Ini mengingat adanya kemungkinan risiko campur tangan negara-negara terkait terhadap kunjungannya, mengingat kehadiran militer China di sana.

Baik Taiwan maupun China mengeklaim sebagian besar Laut China Selatan sebagai wilayah mereka. Namun Taiwan hanya menguasai satu pulau utama di Kepulauan Spratly yang disengketakan di bagian selatan laut yang disebut Itu Aba, yang oleh Taiwan disebut sebagai pulau Taiping.

Baca juga: 32 Pesawat Militer China Terdeteksi di Sekitar Taiwan dalam 24 Jam

Dilansir dari Reuters, beberapa anggota parlemen dari partai yang berkuasa dan partai oposisi utama telah meminta Tsai untuk mengunjungi Itu Aba sebelum dia mundur pada Mei mendatang.

Tujuannya tentu demi menegaskan kedaulatan Taiwan dan melihat pelabuhan yang baru saja direnovasi, yang saat ini dapat menampung kapal yang lebih besar.

Kedua pendahulunya telah mengunjungi pulau ini, namun dia belum pernah melakukannya selama menjabat.

Direktur Jenderal Biro Keamanan Nasional Taiwan, Tsai Ming-yen, mengatakan bahwa Laut Cjina Selatan telah sangat dimiliterisasi. Pemerintah juga diminta harus mempertimbangkan bagaimana masyarakat internasional akan melihat perjalanan semacam itu.

"Banyak pesawat dan kapal dari berbagai negara yang diganggu oleh negara-negara terkait ketika melintas," katanya kepada wartawan di parlemen.

"Oleh karena itu, perlu dikaji apakah keselamatan penerbangan pesawat presiden dapat dipertahankan selama penerbangan sejauh 1.600 km (994 mil). Jika kedua masalah tersebut tidak dapat diselesaikan, maka tidak disarankan bagi presiden untuk pergi ke pulau Taiping pada tahap ini," ujarnya.

China sendiri telah mereklamasi lahan dan membangun pangkalan udara serta fasilitas militer lainnya di beberapa pulau, termasuk yang dekat dengan Itu Aba.

Baca juga: Ketegangan Meningkat di Perbatasan China-Taiwan Laut China Selatan

China terus mengaku keberatan dengan kapal-kapal angkatan laut AS dan pesawat militer yang beroperasi di dekatnya dalam apa yang disebut Washington sebagai operasi kebebasan navigasi.

Itu Aba memiliki landasan pacu yang cukup panjang untuk melakukan penerbangan pasokan ulang militer dari Taiwan, yang memakan waktu sekitar empat jam.

Baca juga: Taiwan dan China Bekerja Sama Selamatkan Kapal Terbalik

Wilayah itu juga memiliki pertahanan yang tak terlalu ketat dibandingkan dengan pulau-pulau terdekat yang dikuasai China. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com