Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taiwan Tuding Kapal China Tangkap Ikan secara Ilegal Dekat Pulau Beiding

Kompas.com - 17/02/2024, 14:58 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KINMEN, KOMPAS.com - Taiwan menuding kapal penangkap ikan dari China melanggar batas masuk dan melakukan tangkapan ilegal di perairan dekat Pulau Beiding, Kinmen, pada Rabu (14/2/2024).

Petugas Patroli Laut Taiwan kemudian menerapkan tindakan rutin dengan mengerahkan kapal patroli untuk melakukan pemeriksaan, tetapi menurut mereka kapal China itu menolak pemeriksaan, menghindar, melarikan diri, lalu terbalik dan empat nelayan China jatuh ke laut.

Petugas patroli langsung melakukan penyelamatan dan membawa mereka ke rumah sakit di Kinmen untuk pengobatan, tetapi dua di antaranya meninggal setelah upaya penyelamatan.

Baca juga: Pokok Persoalan Konflik China dengan Taiwan

Taiwan menyebut petugas patroli lautnya melakukan tugas sesuai hukum tanpa tindakan tak pantas.

Akan tetapi, Kantor Urusan Taiwan dari Pemerintah China menuduh petugas patroli laut Taiwan melakukan cara kasar dan berbahaya sehingga menyebabkan insiden ini.

Menurut Taiwan, kantor tersebut membela kapal China yang melakukan penangkapan ilegal di luar wilayahnya dan sengaja menyalahkan Taiwan untuk menciptakan ketegangan antara kedua sisi selat.

"Kami mengecam keras tindakan tersebut," katanya, dikutip dari siaran pers TETO.

"China sering kali membiarkan kapal penangkap ikan mereka secara ilegal masuk ke perairan Taiwan untuk menangkap ikan, menggunakan bom ikan, menggunakan zat beracun pada ikan, mengambil pasir dari laut, dan membuang sampah laut, yang semuanya merusak ekosistem laut," lanjutnya.

"Meskipun Pemerintah Taiwan telah berkali-kali meminta pihak China mengendalikan diri, tetapi belum terlihat adanya perbaikan."

Baca juga:

Dalam beberapa tahun terakhir, Taiwan menyebut banyak kapal penangkap ikan dari China rutin memasuki perairan Taiwan untuk menangkap ikan berharga tinggi secara ilegal, merugikan hak-hak nelayan Taiwan dan kehidupan masyarakat pesisir.

Masyarakat Taiwan berkali-kali melaporkan kejadian ini dan meminta otoritas Taiwan bertindak sesuai hukum dengan mengusir mereka.

Adapun petugas patroli laut Taiwan bertugas melindungi hak-hak nelayan dan mempertahankan kedaulatan.

Menurut data statistik selama 2016-2023, total ada lebih dari 9.000 kapal penangkap ikan dari China yang disita dan dicegah beroperasi oleh Taiwan karena melakukan berbagai tindakan ilegal seperti penangkapan ikan di luar batas, pencurian pasir laut, dan penyelundupan.

Taiwan mengungkapkan. beberapa di antaranya menghapus atau menutupi nama kapal untuk menghindari pemeriksaan, bahkan ada yang menabrak atau menyerang petugas patroli laut.

"Negara kami menyesal atas kejadian tidak menyenangkan ini yang melibatkan penolakan awak kapal China bekerja sama dengan otoritas Taiwan dalam penegakan hukum, yang berujung pada kejadian tragis ini dengan cara yang berbahaya."

"Kami berharap otoritas China akan memperketat pengawasan terhadap tindakan ilegal semacam itu agar kejadian tidak terulang kembali, demi menjaga perdamaian dan stabilitas di kedua sisi selat," pungkasnya.

Baca juga: Nauru Pilih Putus Hubungan dengan Taiwan dan Beralih ke China, Apa Alasannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com