KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke—723 pada Jumat (16/2/2024).
Ini termasuk, pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny meninggal dunia di penjara Arktik yang kemudian memicu kemarahan Barat.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Perancis Stephane Sejourne berseru negara-negara Eropa tidak boleh menyerah pada “kelelahan” perang di Ukraina.
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-723 yang dapat Anda simak:
Menteri Luar Negeri Perancis Stephane Sejourne mengatakan, negara-negara Eropa tidak boleh menyerah pada “kelelahan” perang di Ukraina.
Sebab, kata dia, kemenangan Rusia akan berarti ancaman yang lebih besar bagi negara-negara lain di Benua Biru.
“Kita tidak boleh menyerah pada godaan kelelahan atau ketidakpedulian,” kata Sejourne dalam opini di harian Perancis Le Monde yang diterbitkan pada Jumat, menjelang kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke Paris.
“Rusia tidak akan puas dengan Ukraina. Rusia ingin menghancurkan tatanan keamanan Eropa dan membentuk kembali benua kita agar sesuai dengan kepentingannya sendiri," tambahnya.
Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menandatangani perjanjian keamanan bilateral pada Jumat.
Hal itu terjadi ketika Kyiv berupaya meningkatkan dukungan jangka panjang untuk perjuangannya melawan Rusia.
Kesepakatan Jerman ini menyusul kesepakatan lain yang telah ditandatangani antara Inggris dan Ukraina pada bulan Januari.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-721 Serangan Rusia ke Ukraina: Panglima Baru ke Garis Depan | Menanti Bantuan AS
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny meninggal dunia di penjara Arktik pada Jumat.
Itu adalah tempat dia menjalani hukuman 19 tahun penjara.
Pemerintah-pemerintah Barat pun segera "menyerbu" Kremlin atas kematian pengkritik Presiden Vladimir Putin yang paling vokal ini.
Dinas Pemasyarakatan Federal Rusia menyebut, Navalny kehilangan kesadaran setelah berjalan-jalan dan tidak dapat disadarkan oleh petugas medis.