KYIV, KOMPAS.com - Keputusan Senat AS yang mungkin akan kembali menandai pertahanan Ukraina bisa membuat konflik dengan Rusia kian meruncing.
Poin penting tersebut akan membuka rangkuman hari ke-715 serangan Rusia ke Ukraina Kamis (8/2/2024).
Dilansir dari Guardian, inilah kabar selengkapnya.
Baca juga: Putin ke AS: Jika Ingin Perang Selesai, Hentikan Pasok Senjata ke Ukraina
Partai Republik di Senat AS telah mengalahkan rancangan undang-undang bipartisan untuk meningkatkan keamanan perbatasan AS-Meksiko dan mendanai pertahanan Ukraina yang telah memakan waktu berbulan-bulan untuk dinegosiasikan.
Meski begitu, para senator mengatakan bahwa mereka mungkin masih akan secara terpisah menyetujui bantuan untuk Ukraina dan Israel, tanpa mengaitkannya dengan krisis perbatasan.
Ukraina telah mendesak Barat untuk mempercepat dan meningkatkan pengiriman peluru artileri setelah serangan rudal Rusia di Kyiv dan wilayah lain, yang menewaskan sedikitnya empat orang di ibu kota dan melukai lebih dari 40 orang.
Para pejabat mengatakan satu orang juga tewas di wilayah Mykolaiv selatan.
Baca juga: Pasukan Rusia Serbu Pusat Industri di Ukraina dari Segala Arah
Bocoran dokumen yang diperoleh oleh para peretas dilaporkan mengungkapkan bahwa Rusia membayar Iran sebesar 1,75 miliar dollar AS dalam bentuk emas batangan dengan berat sekitar dua ton untuk ribuan drone Shahed yang digunakan untuk menyerang Ukraina.
Berdasarkan jumlah yang dipesan dalam dokumen yang bocor, kesepakatan tersebut mencapai $193.000 untuk setiap 6.000 drone, dengan sisanya terdiri dari biaya lisensi bagi Rusia untuk membuat salinannya sendiri yang lebih murah.
Sebuah kelompok peretas yang menamakan dirinya Prana Network mengatakan bahwa mereka mengambil file-file tersebut dari server produsen drone asal Iran, Sahara Thunder, demikian dilaporkan Telegraph.
Parlemen Ukraina pada pembacaan pertama mengesahkan sebuah rancangan undang-undang yang memperketat aturan mobilisasi tentara yang bertujuan untuk memungkinkan pemerintah merekrut lebih banyak orang saat perang dengan Rusia memasuki tahun ketiga, kata para anggota parlemen.
"Ini bukanlah keputusan final. Akan ada pembacaan kedua, dan perubahan-perubahan akan dilakukan sebelum itu," kata Oleksiy Honcharenko, salah satu anggota parlemen.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-714 Serangan Rusia ke Ukraina: Dukungan RUU Mobilisasi | Kyiv Mati Listrik
Sebuah bank internasional besar di Cina telah memutuskan hubungan dengan beberapa klien Rusia, karena khawatir akan terkena sanksi atas perang Ukraina, menurut harian bisnis Vedomosti di Moskwa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.