Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar HAM PBB: Israel Sengaja Buat Warga Palestina Kelaparan

Kompas.com - 28/02/2024, 16:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

YERUSALEM, KOMPAS.com - Israel dengan sengaja membuat warga Palestina kelaparan dan harus bertanggung jawab atas kejahatan perang dan genosida.

Hal ini disampaikan pakar terkemuka PBB untuk hak atas pangan.

Kelaparan dan malnutrisi parah meluas di Jalur Gaza, di mana sekitar 2,2 juta warga Palestina menghadapi kekurangan pangan yang parah.

Baca juga: Mengenal Mahkamah Internasional dan Mahkamah Pidana Internasional serta Perannya Dalam Konflik Israel-Palestina

Israel telah menghancurkan pasokan makanan dan sangat membatasi aliran makanan, obat-obatan dan pasokan kemanusiaan lainnya.

Truk-truk bantuan dan warga Palestina yang sedang menunggu bantuan kemanusiaan menjadi sasaran tembak Israel.

"Tidak ada alasan untuk secara sengaja memblokir jalur bantuan kemanusiaan atau secara sengaja melenyapkan kapal-kapal nelayan kecil, rumah kaca, dan kebun buah-buahan di Gaza, selain untuk menghalangi akses masyarakat terhadap makanan," kata Michael Fakhri, pelapor khusus PBB untuk hak atas pangan, kepada Guardian.

"Dengan sengaja merampas makanan dari orang-orang jelas merupakan kejahatan perang. Israel telah mengumumkan niatnya untuk menghancurkan rakyat Palestina, baik secara keseluruhan maupun sebagian, hanya karena mereka adalah orang Palestina."

"Dalam pandangan saya sebagai ahli hak asasi manusia PBB, ini adalah situasi genosida. Ini berarti negara Israel secara keseluruhan bersalah dan harus bertanggung jawab, bukan hanya individu atau pemerintah ini atau orang itu," tambahnya.

Dalam setiap bencana kelaparan, baik yang disebabkan oleh ulah manusia maupun iklim, anak-anak, bayi, ibu hamil, dan lansia adalah kelompok yang paling rentan terhadap malnutrisi, penyakit, dan kematian dini.

Pemeriksaan gizi di pusat-pusat kesehatan dan tempat penampungan pada bulan Januari menemukan hampir 16 persen anak-anak di bawah usia dua tahun, setara dengan satu dari enam bayi, menderita kekurangan gizi akut atau kurus di Gaza utara.

Baca juga: Ini Keuntungan Ekonomi bagi Israel di Balik Perang Gaza

Di sana ada 300.000 orang terperangkap dengan hampir tidak ada bantuan makanan yang diizinkan oleh Israel.

Dari jumlah tersebut, hampir 3 persen menderita wasting yang parah, berisiko tinggi mengalami komplikasi medis atau kematian jika tidak mendapatkan pertolongan segera, menurut laporan PBB baru-baru ini.

Ada laporan-laporan yang menyebutkan bahwa para orang tua memberi makan anak-anak mereka dengan pakan ternak dengan harapan agar mereka tetap hidup.

Baca juga: Israel Sebut Perang Gaza Tak Pengaruhi Hubungan Perdagangan dengan Negara-negara Arab

Di Rafah di bagian selatan, di mana Israel saat ini memfokuskan serangan militer, 5 persen anak-anak di bawah usia dua tahun mengalami kekurangan gizi akut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com