Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot Rusia yang Membelot ke Ukraina Tewas Ditembak di Spanyol

Kompas.com - 20/02/2024, 12:17 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Sky News

MADRID, KOMPAS.com - Seorang pilot helikopter Rusia, Maxim Kuzminov yang membelot ke Ukraina tahun lalu ditemukan tewas tertembak di tempat parkir bawah tanah di Spanyol.

Kuzminov ditemukan dengan luka tembak pada 13 Februari 2024 di kota Villajoyosa, dekat Alicante di Spanyol selatan.

Media Spanyol melaporkan bahwa penyidik sedang mencari dua tersangka yang melarikan diri dengan kendaraan, namun kemudian kendaraan ditemukan terbakar di kota terdekat.

Baca juga: Rusia Serang Ukraina dengan Tembakan Berat

Dikutip dari Sky News pada Selasa (20/2/2024), tahun lalu Kuzminov membelot ke Ukraina dengan mendaratkan helikopter Mi-8 di Kharkiv, Ukraina.

Penerbangan itu sebagai bagian dari operasi rahasia. Intelijen militer GUR Ukraina mengatakan pihaknya telah membujuk Kuzminov untuk membelot.

Media pemerintah Rusia mengklaim pada saat pembelotan tersebut, Kuzminov menembak dan membunuh dua awak helikopter yang tidak senang dengan pendaratan di Ukraina.

Kuzminov juga tertembak di kakinya selama penerbangan, namun tidak jelas siapa yang melakukannya.

Dalam sebuah wawancara yang disiarkan oleh pihak berwenang Ukraina pada saat itu, Kuzminov mengatakan bahwa dia dihubungi perwakilan intelijen Ukraina.

"Mereka menjelaskan situasi saya, dan mereka menawarkan opsi ini, Ayo, kami menjamin keselamatan Anda, menjamin dokumen baru, menjamin kompensasi moneter atau hadiah," terang Kuzminov dalam wawancara itu.

Dalam film dokumenter terpisah, Kuzminov menuduh Putin melakukan “genosida” di Ukraina.

Baca juga: Putin: Ukraina, Masalah Hidup dan Mati bagi Rusia

"Saya sangat tersinggung dengan apa yang terjadi sekarang di Ukraina. Pembunuhan, air mata, darah. Hanya ada orang yang saling membunuh. Apa yang terjadi sekarang hanyalah genosida terhadap rakyat Ukraina, baik Ukraina maupun Rusia," papar dia.

Petugas dari badan intelijen militer GRU Rusia sebelumnya mengatakan di televisi pemerintah Rusia bahwa mereka menerima perintah untuk mengeksekusi Kuzminov.

"Kami akan menemukan pria itu dan menghukumnya karena mengkhianati saudara-saudaranya sesuai dengan hukum negara kami," kata seorang petugas.

Media pemerintah Rusia menyalahkan Ukraina atas kematian Kuzminov, dan TASS mengklaim bahwa Badan intelijen Ukraina bisa saja menyingkirkan Kuzminov sebagai saksi yang tidak nyaman.

Kuzminov diyakini tinggal di Spanyol dengan paspor Ukraina dan nama berbeda. Istri dan anak-anaknya dibawa ke Ukraina sebelum dia membelot.

Kematiannya terjadi hanya beberapa hari setelah lawan utama Vladimir Putin, Alexei Navalny, meninggal di koloni hukuman Arktik.

Kuzminov bukanlah pembangkang Rusia pertama yang dibunuh di Eropa.

Sebelumnya, Alexander Litvinenko terbunuh setelah dia diberi secangkir teh radioaktif di London pada 2006.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Kisah Haru Eks PM Belanda | China Tak Jual Senjata Mematikan ke Rusia

Penyelidikan publik kemudian menyimpulkan bahwa Putin dimungkinkan secara pribadi menginstruksikan dinas keamanan federal Moskwa, FSB, untuk mengatur pembunuhan tersebut.

Sedangkan pada 2018, dua petugas dari GRU diduga mencoba membunuh agen ganda Rusia Sergei Skripal di Salisbury.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com