Namun, tonggeret tidak menggigit, menyengat, atau membawa penyakit, dan tidak dapat dikendalikan secara efektif dengan pestisida.
Dengan munculnya semua serangga secara bersamaan, suaranya juga bisa sangat keras—amat sangat nyaring.
Tonggeret jantan menghasilkan suara klik yang khas dengan cara menggetarkan organ di dekat pangkal sayapnya yang disebut membran timpani.
Tonggeret betina juga mengeluarkan suara serupa yang lebih pelan dengan sayapnya.
Tonggeret dari Brood XIX tercatat menghasilkan suara hingga 75 desibel saat kemunculannya pada 1998. Suara itu setara dengan berdiri di samping penyedot debu atau pengering rambut.
Baca juga: Manuskrip Awal dan Langka dari Salinan Al Quran akan Dilelang di Belanda
Tonggeret mengeluarkan hiruk-pikuk suara dunia lain, termasuk lengkingan bernada tinggi, ketukan, dan dengungan, yang digabungkan untuk menghasilkan paduan suara yang kita dengar.
Pertunjukan yang menarik tampaknya terjadi ketika spesies yang berbeda saling tumpang tindih.
Brood XIX, yang di AS juga dikenal sebagai "Great Southern Brood", sebenarnya terdiri dari beberapa spesies tonggeret yang berbeda, salah satunya disebut Magicicada neotredecim.
Pada umumnya spesies yang berbeda dalam satu kelompok muncul di wilayah yang berbeda, namun kadang-kadang mereka muncul bersama di "zona kontak".
Jantan Magicicada neotredecim ditemukan menurunkan frekuensi panggilan mereka secara halus ketika bertemu dengan spesies Brood XIX lain yang dikenal sebagai Magicicada tredecim.
Namun, bagi mata yang tidak terlatih, hampir mustahil untuk membedakannya. Yang satu memiliki perut yang sebagian besar berwarna oranye dan yang lainnya memiliki perut yang berwarna hitam dan oranye. Analisis DNA satu-satunya cara pasti untuk membedakan satu sama lain.
Di seluruh AS, terdapat 12 grup tonggeret berperiode 17 tahun, dan tiga kelompok tonggeret yang periodenya 13 tahun.
Kelompok yang memiliki tahun kemunculan yang sama disebut broods dan diberi label dengan angka Romawi. Broods adalah kelompok kompleks dari spesies berbeda yang muncul di berbagai wilayah pada waktu yang sama.
Namun, mengapa mereka menjadi tersinkronisasi dengan cara ini masih menjadi bahan perdebatan ilmiah yang besar.
Beberapa orang percaya bahwa ini mungkin disebabkan karena "guncangan iklim"—perubahan cuaca yang tiba-tiba dan ekstrem—yang dapat menyebabkan sebagian kelompok keluar dari habitat dan jadwalnya dan menciptakan kelompok baru.
Tanda-tanda segera munculnya tonggeret adalah ketika tanah dipenuhi lubang sebesar ujung jari.
Bisa jadi ada beberapa kemunculan bersamaan selama periode 221 tahun, dan kemunculan ganda tahun ini adalah yang kelima sejak 2000. Kombinasi kelompoklah yang menjadikannya peristiwa langka.
“Brood Illinois Utara dilaporkan sebagai kelompok yang cukup padat,” kata Mike Raupp, profesor emeritus di departemen entomologi Universitas Maryland.