Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Triliunan Tonggeret Akan Serbu AS, Kejadian Langka Setiap 200 Tahun

Triliunan "tonggeret periodik" akan muncul di seluruh Amerika Barat, Tengah, dan Tenggara pada musim semi ini.

Mereka akan muncul setelah bersembunyi di bawah tanah selama lebih dari satu dekade.

Tahun ini, dua jenis tonggeret terbang akan muncul pada waktu yang sama. Ini akan menjadi momen pertama mereka muncul secara bersamaan setelah terakhir kali terjadi pada tahun 1803.

Tonggeret periodik memiliki siklus hidup yang sangat panjang, tidak seperti jenis tonggeret non-periodik yang tumbuh dewasa setiap musim panas.

Setelah menetas, tonggeret periodik yang belum dewasa, disebut nimfa, menghabiskan waktu 13 atau 17 tahun di bawah tanah, memakan akar, sebelum menggeliat sampai atas tanah dan berubah menjadi tonggeret dewasa.

Jenis tonggeret Brood XIII yang berumur 17 tahun akan muncul di Illinois Utara, dan Brood XIX yang berumur 13 tahun akan muncul di bagian tenggara AS.

Kedua kejadian tersebut akan dimulai pada akhir April. Di beberapa tempat, ada kawasan kecil di mana kemunculan keduanya berpotensi tumpang tindih.

Menurut para peneliti di Universitas Connecticut, kemungkinan terbesar kontak antara kedua kelompok tersebut akan terjadi di kawasan hutan kecil di sekitar Springfield, Illinois.

“Ini bukan kejadian biasa,” kata Gene Kritsky, pakar tonggeret sekaligus profesor emeritus biologi di Mount St Joseph University di Ohio.

Kecintaan Kritsky terhadap serangga ini dimulai 50 tahun yang lalu ketika ia kali pertama mempelajari tentang tonggeret periodik, dan menyadari bahwa ada banyak hal yang dapat diungkap dengan menggunakan data historis untuk membuat peta pola penyebarannya.

Kritsky menggambarkan dirinya sebagai "sejarawan frustrasi yang juga seorang ahli entomologi".

Dan bukan hanya Kritsky yang terpesona oleh serangga musik ini, yang termasuk dalam keluarga kutu busuk, dan memiliki nama spesies mulai dari "penghindar kaktus biasa" dan "penggiling gunting" hingga "setan bertopeng" dan "peminum wiski".

Kritsky menginspirasi warga AS lainnya untuk mendokumentasikan tonggeret—setengah juta video dan foto diunggah ke aplikasi sains buatan Kritsky, Cicada Safari, yang diluncurkannya pada 2019.

Berbagai macam spesies Magicicada telah mendapatkan "pengikut di seluruh dunia", menurut pengamatan sebuah makalah tentang ekologi tonggeret berkala, karena kemunculannya yang "teatrikal" dalam jumlah yang sangat besar.

Meskipun demikian, tidak semua orang menyukai tonggeret.

Sekelompok warga AS mengenakan pakaian anti-tonggeret. Mereka bahkan merencanakan perjalanan jauh untuk menghindari triliunan serangga yang tiba-tiba datang secara bersamaan.

Kemunculan tonggeret juga berpotensi membuat persoalan karena penghuni rumah harus membersihkan sekitar rumah dari bangkai-bangkai kecil yang menumpuk, sementara tubuh kecil mereka yang membusuk menimbulkan bau yang cukup menyengat.

Namun, tonggeret tidak menggigit, menyengat, atau membawa penyakit, dan tidak dapat dikendalikan secara efektif dengan pestisida.

Dengan munculnya semua serangga secara bersamaan, suaranya juga bisa sangat keras—amat sangat nyaring.

Tonggeret jantan menghasilkan suara klik yang khas dengan cara menggetarkan organ di dekat pangkal sayapnya yang disebut membran timpani.

Tonggeret betina juga mengeluarkan suara serupa yang lebih pelan dengan sayapnya.

Tonggeret dari Brood XIX tercatat menghasilkan suara hingga 75 desibel saat kemunculannya pada 1998. Suara itu setara dengan berdiri di samping penyedot debu atau pengering rambut.

Tonggeret mengeluarkan hiruk-pikuk suara dunia lain, termasuk lengkingan bernada tinggi, ketukan, dan dengungan, yang digabungkan untuk menghasilkan paduan suara yang kita dengar.

Pertunjukan yang menarik tampaknya terjadi ketika spesies yang berbeda saling tumpang tindih.

Brood XIX, yang di AS juga dikenal sebagai "Great Southern Brood", sebenarnya terdiri dari beberapa spesies tonggeret yang berbeda, salah satunya disebut Magicicada neotredecim.

Pada umumnya spesies yang berbeda dalam satu kelompok muncul di wilayah yang berbeda, namun kadang-kadang mereka muncul bersama di "zona kontak".

Namun, bagi mata yang tidak terlatih, hampir mustahil untuk membedakannya. Yang satu memiliki perut yang sebagian besar berwarna oranye dan yang lainnya memiliki perut yang berwarna hitam dan oranye. Analisis DNA satu-satunya cara pasti untuk membedakan satu sama lain.

Di seluruh AS, terdapat 12 grup tonggeret berperiode 17 tahun, dan tiga kelompok tonggeret yang periodenya 13 tahun.

Kelompok yang memiliki tahun kemunculan yang sama disebut broods dan diberi label dengan angka Romawi. Broods adalah kelompok kompleks dari spesies berbeda yang muncul di berbagai wilayah pada waktu yang sama.

Namun, mengapa mereka menjadi tersinkronisasi dengan cara ini masih menjadi bahan perdebatan ilmiah yang besar.

Beberapa orang percaya bahwa ini mungkin disebabkan karena "guncangan iklim"—perubahan cuaca yang tiba-tiba dan ekstrem—yang dapat menyebabkan sebagian kelompok keluar dari habitat dan jadwalnya dan menciptakan kelompok baru.

Tanda-tanda segera munculnya tonggeret adalah ketika tanah dipenuhi lubang sebesar ujung jari.

Bisa jadi ada beberapa kemunculan bersamaan selama periode 221 tahun, dan kemunculan ganda tahun ini adalah yang kelima sejak 2000. Kombinasi kelompoklah yang menjadikannya peristiwa langka.

“Brood Illinois Utara dilaporkan sebagai kelompok yang cukup padat,” kata Mike Raupp, profesor emeritus di departemen entomologi Universitas Maryland.

“Dan brood Great Southern sangat tersebar luas dan mencapai kepadatan tinggi di banyak lokasi. Jadi, di wilayah yang tumpang tindih di Illinois, kepadatannya bisa sangat besar."

Meskipun mereka dapat membahayakan pohon-pohon muda ketika betina bertelur di pohon yang baru tumbuh, mereka bermanfaat bagi ekologi wilayah tersebut.

Mereka menyediakan sumber makanan—dan dalam hal ini, jamuan makan yang berlimpah – bagi predator.

“Burung dan mamalia kecil akan berpesta, dan menghasilkan peningkatan reproduksi dan kelangsungan hidup keturunan mereka,” kata Raupp. “Dari sudut pandang evolusi, ini bisa jadi sangat menarik.”

Terdapat lebih dari 3.390 spesies tonggeret di seluruh dunia, tetapi hanya tujuh di Amerika Utara yang diketahui bersifat periodik.

Sisanya muncul setiap tahun. Meskipun mereka digolongkan sebagai spesies yang berbeda, banyak spesies tonggeret periodik mampu kawin silang dan menghasilkan hibrida.

Artinya, jika kelompok yang berbeda itu bertemu pada tahun ini, tiga spesies tonggeret Brood XIII berpeluang kawin silang dengan empat spesies tonggeret Brood XIX, kata Raupp. “Hasilnya adalah hibrida dan hanya tonggeret dan alam yang tahu apa hasilnya nanti,” katanya.

Ketika tonggeret periodik muncul, mereka membawa manfaat besar bagi lingkungan tempat mereka tinggal.

Nimfa menganginkan tanah saat mereka membuat terowongan ke permukaan, meningkatkan infiltrasi air ke tanah dan mendorong pertumbuhan akar. Ketika mati dan membusuk, mereka menambah nutrisi ke dalam tanah.

Namun, seperti kebanyakan makhluk lainnya, perilaku tonggeret juga berubah. Mereka muncul lebih awal di musim semi dibandingkan seabad yang lalu, kata Kristky. “Dan ada lebih banyak anakan yang muncul empat tahun lebih cepat dari jadwal.”

Penghancuran hutan juga mengancam populasi—pada 1954 seluruh Brood XI punah karena pembukaan hutan untuk pertanian dan urbanisasi.

Apa yang membuat ahli entomologi seperti Raupp dan Kritsky tertarik adalah misteri serangga tersebut dan fakta bahwa alam membuat pertunjukan.

“Mungkin akan ada lebih banyak suara, lebih banyak ketakutan terhadap entomofobia, tapi akan ada lebih banyak kesenangan bagi penggila serangga seperti saya,” kata Raupp.

"Dan ya, ini adalah peristiwa yang sangat keren dan menarik yang tidak terjadi di tempat lain di dunia."

Kali berikutnya Broods XIX dan XII muncul bersamaan adalah tahun 2245. Pertanyaannya adalah: dunia seperti apa yang akan mereka tuju?

Anda dapat membaca versi asli tulisan ini dengan judul What to expect from this year's rare double brood of cicadas di BBC Future.

https://www.kompas.com/global/read/2024/02/04/130000470/triliunan-tonggeret-akan-serbu-as-kejadian-langka-setiap-200-tahun

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke