Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kasus Pidana Trump yang Dihadapi Jelang Pilpres AS 2024

Kompas.com - 01/02/2024, 17:27 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Donald Trump (77) memenangi pemilihan pendahuluan (primary) Partai Republik di Negara Bagian New Hampshire, Amerika Serikat (AS), Selasa (23/1/2024).

Ia mengalahkan pesaingnya, Nikki Haley, dan melanjutkan perjalanannya mengunci posisi calon presiden (capres) dari Partai Republik guna mengincar masa jabatan kedua di Gedung Putih pada November mendatang.

Di tengah upaya-upayanya kembali menjadi Presiden AS, Trump juga sedang menghadapi sejumlah dakwaan pidana.

Baca juga: Mengapa Banyak Orang Masih Ingin Donald Trump Jadi Presiden AS meski Kontroversial?

Mulai dari perannya dalam kerusuhan Capitol Hill, dugaan campur tangan pemilu di Negara Bagian Georgia, membawa dokumen rahasia ke rumah, uang tutup mulut yang diberikan kepada bintang film dewasa Stormy Daniels, dan kasus pencemaran nama baik E Jean Carroll yang menuduhnya melakukan pemerkosaan pada 1990-an.

1. Penyerbuan Capitol Hill

Pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump berkumpul di depan Gedung US Capitol di Washington, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021). Hari pengesahan kemenangan presiden terpilih Joe Biden oleh Kongres di Gedung Capitol diwarnai penyerbuan massa pendukung Donald Trump dalam upaya menggagalkan anggota parlemen dari tugas konstitusional mereka.ANTARA FOTO/REUTERS/STEPHANIE KE Pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump berkumpul di depan Gedung US Capitol di Washington, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021). Hari pengesahan kemenangan presiden terpilih Joe Biden oleh Kongres di Gedung Capitol diwarnai penyerbuan massa pendukung Donald Trump dalam upaya menggagalkan anggota parlemen dari tugas konstitusional mereka.
Trump berusaha membalikkan kekalahannya dari Joe Biden dalam pilpres AS November 2020.

Ia kemudian memanggil para pendukungnya mendatangi gedung Kongres atau Capitol Hill pada 6 Januari 2021, meminta mereka berjuang sekuat tenaga mempertahankan kedudukannya.

Saat itu Kongres sedang mengesahkan penghitungan suara Electoral College yang dimenangi Biden.

Sekitar 2.000 pendukung Trump menyerbu Capitol, menggeledah kantor Kongres, dan bentrok dengan polisi.

Sejauh ini, sekitar 1.000 perusuh telah didakwa dengan tindak pidana dan kira-kira setengahnya telah dihukum.

Laporan Panel Kongres AS yang menyelidiki kerusuhan Capitol Hill mengatakan, Trump harus mendapat tuntutan pidana karena hasutannya.

Trump dalam komentar yang diunggah ke media sosial Truth Social miliknya setelah rilis laporan itu menyebutnya sangat partisan. Menurutnya, komite gagal mempelajari alasan protes pada 6 Januari 2021 serta adanya penipuan pemilu.

Baca juga: Mengenal Electoral College, Kunci Kemenangan di Pilpres AS

2. Kasus dokumen rahasia dibawa ke rumah

Daftar barang yang disita FBI setelah menggeledah rumah mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Mar-a-Lago, Palm Beach, negara bagian Florida, Senin (8/8/2022). Daftar ini difoto pada Jumat (12/8/2022).AP PHOTO/JON ELSWICK Daftar barang yang disita FBI setelah menggeledah rumah mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Mar-a-Lago, Palm Beach, negara bagian Florida, Senin (8/8/2022). Daftar ini difoto pada Jumat (12/8/2022).
Selanjutnya, Trump terjerat kasus ratusan dokumen rahasia negara yang dibawanya ke rumah pribadi di Mar-a-Lago, tepi pantai Florida.

Trump dilaporkan membawa dokumen-dokumen itu ketika masih menjabat sebagai presiden ke-45 AS, padahal seharusnya dia menyerahkannya ke badan Arsip Nasional.

Taipan real estat itu secara sukarela mengembalikan beberapa dokumen setelah otoritas memintanya, tetapi Departemen Kehakiman AS yakin masih ada yang disimpan di Mar-a-Lago.

Departemen Kehakiman lalu mendapat surat perintah penggeledahan dari pengadilan pada Agustus 2022, dan agen FBI menemukan lebih banyak dokumen rahasia di rumah suami Melania itu.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi Akan Diadakan di Teheran pada Rabu 22 Mei

Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi Akan Diadakan di Teheran pada Rabu 22 Mei

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Global
Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Global
ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

Global
Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com