Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Kasus Pidana Trump yang Dihadapi Jelang Pilpres AS 2024

Ia mengalahkan pesaingnya, Nikki Haley, dan melanjutkan perjalanannya mengunci posisi calon presiden (capres) dari Partai Republik guna mengincar masa jabatan kedua di Gedung Putih pada November mendatang.

Di tengah upaya-upayanya kembali menjadi Presiden AS, Trump juga sedang menghadapi sejumlah dakwaan pidana.

Mulai dari perannya dalam kerusuhan Capitol Hill, dugaan campur tangan pemilu di Negara Bagian Georgia, membawa dokumen rahasia ke rumah, uang tutup mulut yang diberikan kepada bintang film dewasa Stormy Daniels, dan kasus pencemaran nama baik E Jean Carroll yang menuduhnya melakukan pemerkosaan pada 1990-an.

Ia kemudian memanggil para pendukungnya mendatangi gedung Kongres atau Capitol Hill pada 6 Januari 2021, meminta mereka berjuang sekuat tenaga mempertahankan kedudukannya.

Saat itu Kongres sedang mengesahkan penghitungan suara Electoral College yang dimenangi Biden.

Sekitar 2.000 pendukung Trump menyerbu Capitol, menggeledah kantor Kongres, dan bentrok dengan polisi.

Sejauh ini, sekitar 1.000 perusuh telah didakwa dengan tindak pidana dan kira-kira setengahnya telah dihukum.

Laporan Panel Kongres AS yang menyelidiki kerusuhan Capitol Hill mengatakan, Trump harus mendapat tuntutan pidana karena hasutannya.

Trump dalam komentar yang diunggah ke media sosial Truth Social miliknya setelah rilis laporan itu menyebutnya sangat partisan. Menurutnya, komite gagal mempelajari alasan protes pada 6 Januari 2021 serta adanya penipuan pemilu.

Trump dilaporkan membawa dokumen-dokumen itu ketika masih menjabat sebagai presiden ke-45 AS, padahal seharusnya dia menyerahkannya ke badan Arsip Nasional.

Taipan real estat itu secara sukarela mengembalikan beberapa dokumen setelah otoritas memintanya, tetapi Departemen Kehakiman AS yakin masih ada yang disimpan di Mar-a-Lago.

Departemen Kehakiman lalu mendapat surat perintah penggeledahan dari pengadilan pada Agustus 2022, dan agen FBI menemukan lebih banyak dokumen rahasia di rumah suami Melania itu.

Trump berpendapat, dia berhak menyimpan dokumen-dokumen tersebut sebagai mantan presiden dan pada 3 Agustus 2023 mengaku tidak bersalah.

Reuters melaporkan, dalam dakwaan terbaru Trump dituduh mencoba menghapus rekaman kamera keamanan di Mar-A-Lago untuk mencegahnya diberikan kepada FBI dan dewan juri.

Juga didakwa dalam kasus ini adalah ajudan pribadi lama Trump, Waltine "Walt" Nauta dan Carlos De Oliveira, manajer properti Mar-A-Lago.

Dikutip dari VOA Indonesia, dalam rekaman percakapan beberapa hari menjelang penetapan kemenangan Biden oleh Kongres, Trump memohon ketua pemilihan di Georgia yaitu Brad Raffensperger dan pejabat pemilihan lainnya mencarikan 11.780 suara untuknya, satu lebih banyak dari yang dibutuhkan untuk menyalip Biden.

Penasihat khusus Jack Smith yang ditunjuk Jaksa Agung Merrick Garland dan Jaksa Fani Willis memanggil sejumlah mantan pejabat kabinet Trump untuk bersaksi di depan dewan juri.

Mereka diminta bersaksi mengenai percakapan dengan Trump dalam minggu-minggu setelah pilpres AS 2020, upayanya membalikkan hasil pemilihan, dan untuk tetap berkuasa.

Mantan Wakil Presiden Mike Pence—wapres saat Trump menjabat—juga diminta bersaksi terkait percobaan Trump menunda penghitungan suara elektoral (electoral college) pada 6 Januari 2021.

Trump pada Agustus 2023 menyerahkan diri ke penjata di Kota Atlanta, Georgia, tetapi mengaku tidak bersalah.

Di penjara tersebut ia melakukan sesi foto mugshot, menjadi mantan Presiden AS pertama yang melakukannya.

Ia dibebaskan dengan jaminan 200.000 dollar AS (sekitar Rp 3 miliar) dan diberi nomor tahanan "PO1135809" oleh Penjara Fulton County.

James mengatakan, Trump melebih-lebihkan kekayaan bersihnya sebanyak 2,23 miliar dollar AS (sekitar Rp 34,6 triliun) dalam laporan keuangan yang diberikan kepada bank dan perusahaan asuransi.

James mengeklaim bahwa Trump melakukan ini untuk mengamankan dan mempertahankan pinjaman dan asuransi dengan persyaratan yang lebih menguntungkan.

Beberapa aset Trump yang menurut James nilainya dilebih-lebihkan antara lain adalah rumah Mar-a-lago milik Trump di Florida, sejumlah gedung perkantoran dan lapangan golf, serta apartemen penthouse di Trump Tower.

Dikutip dari DW Indonesia, Trump pada Selasa (26/7/2023) diputus bertanggung jawab atas penipuan yang terjadi selama mengurus bisnisnya dalam satu dekade terakhir ini.

Hakim New York Arthur Engoron menyebut bahwa Trump dan perusahannya menipu bank, perusahaan asuransi, dan kreditor dengan melebih-lebihkan nilai properti dan kekayaan bersihnya dalam dokumen yang digunakan untuk membuat kesepakatan bisnis.

Adapun James juga menyebut dua nama putra tertua Trump, yaitu Don Jr dan Eric, serta Trump Organization sebagai tergugat.

Ia meminta agar anggota keluarga Trump diblokir untuk memimpin Trump Organization, dan membayar denda sekitar 250 juta dollar AS (sekitar Rp 3,8 triliun).

Trump akan mengajukan banding atas keputusan tersebut.

Trump kala itu masih menjadi bintang acara reality show yaitu The Apprentice.

Daniels berusia 27 tahun saat itu dan Trump 60 tahun. Istri ketiga Trump yaitu Melania melahirkan putra mereka Barron sekitar empat bulan sebelumnya.

Dalam bukunya, Daniels menuliskan bahwa salah satu pengawal Trump mengundangnya makan malam di penthouse milik taipan real estat tersebut.

Stormy Daniels lalu mengeklaim, setelah itu mereka berhubungan badan tetapi tidak mengesankan. Ia juga mengomentari tubuh Trump.

Namun, Trump membantah mereka pernah berhubungan seks dan menuduh Daniels melakukan pemerasan serta penipuan total.

Menjelang pilpres AS 2016, The National Enquirer yang merupakan tabloid berita milik sekutu Trump mendapati Daniels sedang mencari peminat ceritanya yang berpotensi merusak karier politik Trump.

Tabloid itu kemudian mengarahkannya Michael Cohen, pengacara dan pemecah masalah pribadi Trump yang dijuluki "The Pitbull".

Cohen, yang selanjutnya berbalik melawan Trump, mengeklaim dirinya merancang pembayaran "uang tutup mulut" 130.000 dollar AS (Rp 2 miliar) kepada Daniels agar tidak buka suara tentang kencan pada 2006.

Pembayaran itu diungkapkan oleh The Wall Street Journal pada Januari 2018 dan menjadi dasar dakwaan yang dihadapi Trump di New York.

Trump membantah melakukan kesalahan dan mengeklaim dia korban "orang mencari-cari masalah" politik oleh Jaksa Wilayah Manhattan Alvin Bragg—dari Demokrat—yang bertujuan menggagalkan pencalonannya di pilpres AS 2024.

Carroll menggugat Trump pada 2019 karena meremehkan klaimnya bahwa Trump melakukan pelecehan seksual terhadapnya di ruang ganti department store pada 1990-an.

Dia meminta setidaknya 10 juta dollar AS (sekitar Rp 155 miliar) dari Trump, dengan alasan Trump telah merusak reputasinya sebagai jurnalis.

Trump pada Kamis (25/1/2025) membela diri terhadap tuduhan tersebut. Dia mempertahankan komentarnya pada 2019 bahwa tuduhan Carroll tidak benar.

Trump juga membantah dirinya mengenal Carroll yang kini berusia 80 tahun.

https://www.kompas.com/global/read/2024/02/01/172711170/6-kasus-pidana-trump-yang-dihadapi-jelang-pilpres-as-2024

Terkini Lainnya

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke