Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Houthi Klaim Serangan Rudal ke Kapal Kargo AS di Lepas Pantai Yaman

Kompas.com - 16/01/2024, 13:34 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Sky News

ADEN, KOMPAS.com - Kelompok Houthi pada Senin (15/1/2024) mengeklaim serangan rudal yang menghantam kapal kargo Gibraltar Eagle milik Amerika Serikat (AS) di Teluk Aden, lepas pantai Yaman.

Dikutip dari Sky News, kapal curah berbendera Kepulauan Marshall yang membawa muatan produk baja ini dijadwalkan menuju Terusan Suez lalu berbalik cepat saat serangan terjadi.

Serangan rudal Houthi menyebabkan ruang kargo terbakar, tetapi kapal masih bisa berlayar dan tidak ada korban luka yang dilaporkan.

Baca juga: Kapal Kargo AS Terkena Rudal di Lepas Pantai Yaman

Menurut perusahaan keamanan maritim Ambrey, total ada tiga rudal yang diluncurkan. Dua di antaranya tidak mencapai laut, dan satu mengenai kapal.

Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO)—penyedia informasi keamanan untuk pelayaran dagang—mengatakan, kapal itu diserang sekitar 177 km tenggara Kota Aden di Yaman.

Operator kapal yaitu Eagle Bulk Shipping mengungkapkan, ruang kargo Gibraltar Eagle rusak ringan, tetapi stabil dan sedang menuju ke luar area.

Komando Pusat militer AS menyalahkan Houthi atas serangan tersebut. Houthi kemudian mengeklaim serangan itu dilakukan oleh mereka.

Juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, menyatakan bahwa semua kapal dan kapal perang AS serta Inggris yang ikut melakukan agresi ke Yaman akan menjadi sasaran kelompok tersebut.

Tak lama setelah serangan itu, anggota Houthi berkata kepada Al Jazeera bahwa mereka akan memperluas targetnya hingga mencakup kapal-kapal AS.

Baca juga:

Juru bicara Houthi Nasruldeen Amer mengancam Amerika Serikat berada di ambang kehilangan keamanan maritimnya.

Insiden ini terjadi kurang dari sehari setelah jet militer AS menembak jatuh rudal jelajah anti-kapal yang ditembakkan Houthi. Tak ada laporan korban luka atau kerusakan.

Pada Kamis (11/1/2024) malam, Inggris dan AS melancarkan serangan udara terhadap sejumlah fasilitas militer Houthi yang didukung Iran di Yaman.

Baca juga: Sejarah Awal Kelompok Houthi di Yaman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com