Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan Israel: Gaza Akan Diperintah Rakyat Palestina Usai Perang

Kompas.com - 16/01/2024, 12:18 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP,Reuters

GAZA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada Senin (15/1/2024) mengatakan, rakyat Palestina akan memerintah Jalur Gaza setelah perang berakhir.

“Warga Palestina tinggal di Gaza dan oleh karena itu rakyat Palestina akan memerintahnya di masa depan. Pemerintahan Gaza di masa depan harus tumbuh dari Jalur Gaza,” kata Gallant pada konferensi pers, dikutip dari kantor berita AFP.

“Pada akhir perang tidak akan ada ancaman militer dari Gaza. Hamas tidak akan mampu memerintah dan berfungsi sebagai kekuatan militer di Jalur Gaza,” lanjutnya.

Baca juga: Saat Biden Hilang Kesabaran dengan Netanyahu atas Konflik Gaza...

Dia menambahkan, pemerintahan di Gaza berikutnya bisa jadi akan dipegang sipil tetapi pasukan Israel bakal bebas beroperasi untuk melindungi warga Israel.

Hamas yang menguasai Jalur Gaza sejak 2007 terlibat perang dengan Israel ketika melancarkan serangan pada 7 Oktober 2023.

Serangan Hamas menewaskan sekitar 1.140 orang di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka terbaru Israel.

Adapun serangan balasan Israel menewaskan lebih dari 24.000 orang di Gaza, mayoritas perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan wilayah tersebut yang dikelola Hamas.

Baca juga: Alasan Human Rights Watch Sebut Israel Lakukan Kejahatan Perang di Gaza

Hamas siarkan video sandera minta hentikan perang

Update perang Israel-Hamas. Sharon Hertzman Avigdori (kanan) berjumpa dengan suaminya, Hen Avigdori (kiri), di Sheba Medical Center Israel setelah dibebaskan bersama putrinya dari tawanan Hamas pada Minggu (26/11/2023). Pembebasan sandera ini dilakukan sesuai kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.GPO/HAIM ZACH via AFP PHOTO Update perang Israel-Hamas. Sharon Hertzman Avigdori (kanan) berjumpa dengan suaminya, Hen Avigdori (kiri), di Sheba Medical Center Israel setelah dibebaskan bersama putrinya dari tawanan Hamas pada Minggu (26/11/2023). Pembebasan sandera ini dilakukan sesuai kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Hamas pada Minggu (14/1/2024) menayangkan video tiga warga Israel yang mereka sandera meminta dibebaskan dan perang di Palestina dihentikan.

Perilisian video ini dilakukan ketika perang Israel-Hamas di Gaza memasuki hari ke-100.

Dikutip dari Reuters, video berdurasi 37 detik yang tak bertanggal ini menampilkan tiga warga Israel bernama Noa Argamani (26), Yossi Sharabi (53), dan Itai Svirsky (38).

Hamas sebelumnya mengatakan, mereka kehilangan kontak dengan beberapa sandera ketika pasukan Israel menembaki Gaza dan menduga ada yang tewas dalam serangan itu.

Pada awal perang, Hamas juga mengancam akan mengeksekusi sandera sebagai balasan atas serangan militer Israel.

Namun, Israel umumnya menolak menanggapi pesan publik Hamas mengenai para sandera dan menganggapnya sebagai perang psikologis.

Dari sekitar 240 warga Israel yang ditawan Hamas sejak perang pada 7 Oktober 2023, sekitar separuhnya sudah dibebaskan saat gencatan senjata pada November.

Baca juga: Hamas Siarkan Video Warga Israel yang Disandera, Minta Hentikan Perang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com