Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekian Banyak Pengungsi Palestina di Dunia, ke Mana Saja Perginya?

Kompas.com - 15/01/2024, 16:34 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Saat ini diperkirakan ada lebih dari 6 juta pengungsi Palestina, membuat mereka menjadi salah satu populasi pengungsi terbesar di dunia.

Sebagian besar dari mereka tinggal di wilayah-wilayah Palestina dan para negara tetangga.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hampir 1,9 juta orang menjadi pengungsi dalam negeri di Gaza menyusul serangan Israel ke wilayah itu pada Oktober lalu.

Baca juga: Indonesia Akan Suarakan Keadilan Palestina di Mahkamah Internasional

Walaupun diaspora Palestina berada di seluruh dunia, mayoritas dari mereka tinggal di Timur Tengah.

Mengapa banyak orang Palestina meninggalkan tanah asal mereka?

Negara-negara mana saja yang menjadi tujuan mereka dan kenapa mereka menuju ke sana?

Mengapa warga Palestina mengungsi?

Pengungsian adalah bagian signifikan dalam sejarah Palestina semenjak dibentuknya negara Israel.

Pada 1947, tidak lama setelah Perang Dunia II berakhir, PBB yang waktu itu baru saja dibentuk mengadopsi Resolusi 181.

Resolusi ini adalah rencana pemisahan Mandat Inggris atas Palestina menjadi negara Arab dan negara Yahudi.

Palestina sendiri dikuasai Inggris sejak 1922 dan saat itu jumlah orang-orang Yahudi yang bermigrasi ke sana kian meningkat –terutama mereka yang kabur dari kekejaman Nazi di Eropa.

Ketegangan antara orang-orang Arab dan Yahudi pun muncul.

“Pada titik ini, orang-orang Eropa merasa bersalah atas Holokos, dan mereka berusaha mengakomodir apa yang diasumsikan merupakan imigrasi Yahudi Eropa ke Palestina,” ujar Profesor Dawn Chatty dari Pusat Kajian Pengungsian Universitas Oxford.

Baca juga: Menlu AS: Warga Palestina Harus Bisa Tinggal di Gaza

Meski orang-orang Arab Palestina menolak Resolusi 181, yang menetapkan teritori lebih besar untuk populasi Yahudi yang lebih kecil, Israel mendeklarasikan kemerdekaan dengan menggunakan rencana pemisahan ini sebagai dasar mereka.

Perang tahun 1948 yang terjadi setelah pembentukan Israel menyebabkan sekitar 750.000 orang Palestina diusir atau kabur dari wilayah yang sekarang menjadi Israel.

Orang-orang Palestina menyebut peristiwa ini sebagai Nakba, bahasa Arab untuk “malapetaka”.

Setelah perang 1948 berhenti, Israel tidak mengizinkan para pengungsi untuk kembali ke rumah mereka.

Israel kemudian menduduki Tepi Barat dan Jalur Gaza setelah Perang Enam Hari 1967. Kali ini, lebih dari 325.000 warga Palestina melarikan diri –sebagian besar ke Yordania (menurut data PBB).

Tahun-tahun berikutnya, sekitar 21.000 orang Palestina setiap tahun mengungsi dari area yang dikontrol Israel.

Halaman:

Terkini Lainnya

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com