Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Perang AS Diserang Rudal Jelajah dari Wilayah Yaman

Kompas.com - 15/01/2024, 12:15 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

SANAA, KOMPAS.com - Militer Amerika Serikat (AS) menembak jatuh sebuah rudal jelajah yang ditembakkan ke kapal perang AS dari Yaman pada Minggu (14/1/2024).

Menurut Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) dalam sebuah pernyataan, serangan tersebut adalah yang pertama terhadap kapal perang AS ketika meningkatnya serangan rudal dan drone oleh kelompok Houthi pada kapal komersial di Laut Merah.

"Pada 14 Januari sekitar pukul 16:45 (waktu Sanaa) sebuah rudal jelajah anti-kapal ditembakkan dari wilayah Houthi di Yaman menuju USS Laboon (DDG 58), yang beroperasi di Laut Merah Selatan," demikian isi pernyataan dari CENTCOM, dikutip dari AFP pada Senin (15/1/2024).

Baca juga: Houthi Yaman Bersumpah akan Balas Serangan ke AS

"Rudal tersebut ditembak jatuh di sekitar pantai Hodeida oleh pesawat tempur AS. Tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan," jelasnya.

Serangan dari kelompok Houthi itu adalah bentuk solidaritas terhadap Gaza, karena adanya perang Israel-Hamas selama lebih dari tiga bulan.

Sebelumnya Amerika Serikat membantah laporan dari Houthi Yaman bahwa AS melancarkan serangan baru pada hari Minggu terhadap sasaran Houthi di Yaman.

Media Houthi mengatakan serangan AS dan Inggris telah menghantam Hodeida yang dikuasai Houthi.

Namun seorang pejabat pertahanan AS yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa tidak ada serangan AS atau koalisi yang terjadi hari itu.

Diketahui, Pasukan AS dan Inggris pada hari Jumat mengatakan mereka menyerang sejumlah sasaran Houthi di seluruh Yaman.

Meski demikian, serangan itu bisa meningkatkan kekhawatiran bahwa perang Israel dengan Hamas Palestina dapat melanda wilayah lain.

Jumat malam, militer AS mengatakan mereka telah melakukan serangan lanjutan terhadap lokasi radar Houthi, menyusul serangan awal pada Jumat pagi terhadap fasilitas militer Houthi.

Baca juga: Siapa Houthi Yaman? Kenapa Sekarang Diserang AS dan Inggris?

AS bulan lalu mengumumkan inisiatif keamanan maritim, untuk melindungi lalu lintas maritim di wilayah tersebut. Namun kelompok Houthi terus melancarkan serangan meski telah mendapat beberapa peringatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com