Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Hari Menandai Perang Israel-Hamas, Simak 7 Rangkuman Ini

Kompas.com - 13/01/2024, 21:47 WIB
Albertus Adit

Penulis

"Orang Israel ingin perang mereka berjalan dengan baik. Tapi perang ini tidak berjalan dengan baik," katanya.

2. Pemboman Israel paling mamatikan di era modern

Para ahli mengatakan pemboman Israel adalah salah satu yang paling mematikan dalam sejarah modern.

Otoritas kesehatan Gaza mengatakan jumlah korban jiwa lebih dari 23.000 orang, sekitar 1 persen dari populasi wilayah Palestina.

Ribuan lainnya masih hilang atau terluka parah. Lebih dari 80 persen populasi telah mengungsi, dan puluhan ribu orang kini berdesakan di tenda-tenda yang luas di wilayah kecil di Gaza selatan yang juga menjadi sasaran serangan Israel.

Jamon Van Den Hoek, pakar pemetaan di Oregon State University, dan rekannya Corey Scher dari Graduate Center City University of New York, memperkirakan bahwa sekitar setengah bangunan di Gaza kemungkinan besar rusak atau hancur, berdasarkan analisis satelit.

"Skala kemungkinan kerusakan atau kehancuran di Gaza sungguh luar biasa," tulis Van Den Hoek di LinkedIn.

Baca juga: Siapa Houthi Yaman? Kenapa Sekarang Diserang AS dan Inggris?

3. Seperempat penduduk Gaza kelaparan

PBB memperkirakan sekitar seperempat penduduk Gaza menderita kelaparan. Menurut PBB, hanya 15 dari 36 rumah sakit di Gaza yang beroperasi sebagian, sehingga sistem medis hampir hancur.

Selain itu, anak-anak telah melewatkan sekolah selama berbulan-bulan dan tidak memiliki prospek untuk kembali bersekolah.

"Gaza menjadi tidak bisa dihuni," tulis Martin Griffiths, kepala kemanusiaan PBB.

4. Ancam konflik semakin meluas

Perang ini telah terjadi di seluruh Timur Tengah, dan mengancam akan meningkat menjadi konflik yang lebih luas yang mempertemukan aliansi pimpinan AS melawan kelompok militan yang didukung Iran.

Hampir segera setelah serangan Hamas, kelompok Hezbollah yang didukung Iran di Lebanon mulai menyerang Israel, memicu serangan balasan Israel.

Pada saat yang sama, kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman telah melakukan serangkaian serangan terhadap kapal kargo sipil di Laut Merah. Sementara itu, milisi yang didukung Iran telah menyerang pasukan AS di Irak dan Suriah.

Amerika Serikat telah mengirimkan kapal perang ke Mediterania dan Laut Merah untuk membendung kekerasan.

Baca juga: 40 Rudal Rusia Serang Ukraina, Wanita 71 Tahun Ditemukan di Reruntuhan Gedung

Kamis malam, militer AS dan Inggris mengebom banyak sasaran Houthi di Yaman. Kelompok Houthi berjanji akan membalas, sehingga meningkatkan kemungkinan konflik yang lebih luas.

5. Netanyahu menolak inisiatif perdamaian

PN Netanyahu telah menolak berbagai inisiatif perdamaian, menganggap Otoritas Palestina yang diakui secara internasional lemah atau tidak relevan, dan mendukung kebijakan yang membuat rakyat Palestina terpecah antara pemerintah yang bersaing di Gaza dan Tepi Barat.

Halaman:

Terkini Lainnya

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com