Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Terulang, Warga Palestina Meninggal di Penjara Israel

Kompas.com - 02/01/2024, 12:45 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

YERUSALEM, KOMPAS.com - Seorang tahanan Palestina berusia 23 tahun meninggal di penjara Meggido di utara Israel, Senin (1/1/2024).

Hal itu diungkapkan layanan penjara Israel dalam sebuah pernyataan. Kini, pihaknya sedang menyelidiki penyebab kematian narapidana tersebut.

Sebelumnya, Thaer Abu Assab (38) dari Qalqilya di Tepi Barat, meninggal pada bulan November 2023 setelah dipukuli oleh penjaga penjara Israel.

Baca juga: Mahkamah Agung Israel Batalkan UU Kontroversial yang Disahkan PM Netanyahu

Sehingga kasus tahanan Palestina yang meninggal di penjara Israel kembali terulang.

Dijelaskan bahwa pria 23 tahun itu ditangkap pada Juni 2022 dan kemudian dijatuhi hukuman penjara karena pelanggaran keamanan, kata pernyataan itu tanpa menyebut nama tahanan tersebut.

"Seperti dalam semua insiden serupa, kematiannya akan diperiksa," katanya seperti dikutip dari AFP pada Selasa (2/1/2024).

Komisi tahanan Otoritas Palestina mengonfirmasi bahwa seorang tahanan telah meninggal namun tidak dapat memverifikasi informasi lebih lanjut.

Layanan penjara mengatakan narapidana tersebut berafiliasi dengan Fatah, gerakan Presiden Palestina Mahmud Abbas.

Bulan lalu, polisi Israel mengatakan mereka telah menginterogasi 19 penjaga penjara sebagai bagian dari penyelidikan atas kematian narapidana Palestina lainnya menyusul tuduhan penyiksaan.

Sedangkan Komite Publik Menentang Penyiksaan di Israel, mengatakan kematian Abu Assab menimbulkan kecurigaan bahwa IPS (Layanan Penjara Israel) sedang diubah dari badan penahanan profesional menjadi lembaga "pendendam dan penghukum".

"Enam tahanan telah meninggal di penjara. Semua kasus pelecehan dan kematian harus segera diselidiki," kata kelompok advokasi tersebut.

Terlebih dengan adanya perang Israel-Hamas memicu Israel dalam memberlakukan aturan baru terhadap tahanan Palestina.

Baca juga: Militer Israel Tarik Sejumlah Pasukan dari Gaza, Ada Apa?

Pihak berwenang mengatakan, para narapidana tidak bisa lagi meninggalkan selnya, tidak diperbolehkan berkunjung, atau membeli makanan dari kantin, dan tidak ada listrik.

Pada awal Desember, penjara-penjara Israel menampung sekitar 7.800 tahanan Palestina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com