Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Hadapi Serangan Ukraina Paling Mematikan, 21 Orang Tewas di Belgorod

Kompas.com - 31/12/2023, 06:21 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

BELGOROD, KOMPAS.com - Rusia pada Sabtu (30/12/2023) menuding Ukraina telah melakukan serangan terhadap warga sipil di Kota Belgorod dan menggunakan bom tandan yang dilarang secara luas.

Menurut pihak berwenang di Belgorod, Ukraina menyerang Kota dengan rudal dan roket, menewaskan sedikitnya 21 orang dan melukai puluhan lainnya, termasuk 17 anak-anak.

Itu adalah salah satu serangan paling mematikan yang pernah terjadi di wilayah Rusia sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada Februari 2022.

Baca juga: Serangan Besar-besaran Rusia ke Ukraina di Penghujung Tahun...

"Ini adalah serangan teroris oleh rezim Kyiv terhadap sebuah kota sipil. Untuk meningkatkan jumlah korban serangan teroris, mereka menggunakan amunisi tandan," kata Duta Besar Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya, dikutip dari AFP.

Dia mengeklaim Ukraina telah menargetkan sebuah pusat olahraga, gelanggang es, dan universitas.

"(Itu adalah) serangan yang disengaja dan tidak pandang bulu terhadap target sipil. Anggota Dewan Keamanan PBB memiliki kesempatan untuk melakukan tugas mereka dan menilai kerusakan yang terjadi di sebuah kota di Rusia, Belgorod," tambah Nebenzya, sambil memegang sebuah QR code yang menghubungkan ke apa yang dia katakan sebagai video dampak serangan tersebut.

Sekutu Ukraina membalas

Sekutu-sekutu Ukraina dengan cepat membalas, mengatakan bahwa Rusia telah memulai perang.

Duta Besar Ukraina untuk PBB, Serhii Dvornyk, mengatakan bahwa selama perang yang dilancarkan oleh Rusia ini berlangsung, jumlah korban tewas dan penderitaan akan terus bertambah.

Baca juga: Serangan Udara Terbesar Rusia Selama Perang, 31 Warga Ukraina Seketika Tewas

"Ketika Ukraina masih belum pulih dari serangan yang menghebohkan kemarin, serangan baru teror Rusia terus berlanjut. Hanya beberapa jam yang lalu... Rusia kembali meneror Kharkiv dengan rudal S-300 yang menghantam sebuah daerah pemukiman," jelas dia.

Perwakilan AS, John Kelly, juga menyalahkan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Ini adalah perang (Putin), ini adalah pilihannya. Rusia dapat mengakhiri perang ini hari ini... Kami menyerukan perlindungan bagi semua warga sipil di semua pihak dalam setiap konflik," ungkapnya.

Utusan Inggris Thomas Phipps mengatakan bahwa London sangat menyesalkan jatuhnya korban sipil, tetapi juga mengecam Moskwa karena telah memulai perang dengan invasi dua tahun lalu.

"Ada ratusan ribu tentara Rusia di Ukraina. Tidak ada satu pun tentara Ukraina di Rusia. Jika Rusia ingin seseorang disalahkan atas kematian orang-orang Rusia dalam perang ini, itu harus dimulai dengan Presiden Putin," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com