Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Perang di Ukraina, Rusia Makin Sering "Kompromi" dengan Geng Kriminal

Kompas.com - 27/12/2023, 12:53 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Mark Galeotti/DW Indonesia

MOSKWA, KOMPAS.com - Perang Rusia melawan Ukraina tentu juga punya dampak bagi Rusia sendiri.

Mark Galeotti, sejarawan berusia 58 tahun dan pakar dinas rahasia Rusia serta kejahatan terorganisir mengatakan, di Rusia terjadi perubahan besar di dunia kriminalitas terorganisir. Dia saat ini adalah profesor kehormatan di University College London, Inggris.

Negara Rusia sekarang makin bergantung pada jasa jaringan kriminal, tulis Mark Galeotti dalam laporannya yang baru saja dirilis untuk proyek Global Initiative against Transnational Organized Crime (GI-TOC) yang berjudul "TIME OF TROUBLES. The Russian underworld since the Ukraine invasion", dikutip dari DW Indonesia pada Rabu (27/12/2023).

Baca juga: Seberapa Stabilkah Rusia Setelah Pemberontakan Grup Wagner?

Bahkan sebelum invasi besar-besaran ke Ukraina, kejahatan terorganisir di Rusia sudah terkait erat dengan geng-geng di Ukraina. Bersama-sama mereka membentuk sindikat kriminal terbesar di Eropa, yang akhirnya bubar akibat perang.

"Pada Februari 2022, kelompok kriminal Rusia dan Ukraina membentuk ekosistem kriminal terkuat di Eropa dan mengendalikan jalur penyelundupan yang menguntungkan antara Rusia dan Eropa Barat,” tulis Mark Galeotti dalam laporanya.

Setelah Rusia menginvasi Ukraina, tokoh-tokoh terkemuka dunia kriminal Rusia kemudian bergabung dengan kelompok tentara bayaran "Wagner".

Pakar Rusia dan penulis buku, Mark Galeotti.PHOTOSHOT via DW INDONESIA Pakar Rusia dan penulis buku, Mark Galeotti.
Pemenang dan pecundang perang

Mengenai dampak perang di Ukraina pada jaringan kriminal, Mark Galeotto mrnulis: "Pemenang utama adalah struktur yang memiliki koneksi ke Belarus, Armenia dan Asia Tengah.

Kelompok yang kalah termasuk jaringan transnasional besar seperti Solntsevskaya dan Kelompok Tambovskaya."

Ini adalah dua struktur mafia paling terkenal di Rusia, yang pertama berasal dari Moskwa, yang lain dari St Petersburg.

"Jalur perdagangan alternatif dan penyelundupan, sekarang menjadi sangat penting. Beberapa negara di Timur Tengah, Asia Tengah dan Turki punya peran yang menonjol," kata Galeotti. "Mungkin secara keseluruhan ini bukan perang yang baik bagi gangster Rusia. Tapi itu tidak berlaku untuk semua orang."

"Hubungan antara negara dan dunia kriminal di Rusia secara sinis didasarkan pada prinsip saling membantu," jelasnya.

Misalnya, struktur kriminal semakin terlibat dalam penyediaan microchip dan teknologi lain yang diperlukan untuk industri pertahanan Rusia, yang terkena sanksi berat dari Barat.

Mark Galeotti mengutip seorang pegawai Europol: "Jika Anda membantu menyelundupkan microchip, dinas intelijen dalam negeri Rusia FSB bisa saja menutup mata terhadap perdagangan narkoba atau perdagangan manusia Anda."

Baca juga: Putra Yevgeny Prigozhin Akan Jadi Bos Wagner Berikutnya

Dengan kata lain: Apa yang negara tidak ingin atau tidak bisa lakukan sendiri, akan diserahkan pada kejahatan terorganisir.

Halaman:

Terkini Lainnya

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com